Mohanad DM Naji selanjutnya bertanya pada pihak maskapal Lion Air alasan rombongannya yang sejumlah 8 orang ditinggalkan. Walau sebenarnya mereka telah ada di ruangan tunggu Gate 5 Keberangkatan Lokal Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Karena mendapatkan tindakan yang buruk dari petugas Lion Air dan tidak memperoleh penjelasan yang bagus, seterusnya Mohanad DM Naji jadi emosional dan ingin masuk ke kantor Lion Air, namun tetap dihalangi oleh avsec Lion air yang bekerja,” jelas Sukadi.
“Karena emosional, selanjutnya terjadi salah paham yang berbuntut pemukulan kepada avsec Lion air. Petugas polisi melerai karena tidak mau terjadi keributan juga mendapat pukulan,” paparnya.
Masalah itu pada akhirnya dimediasi di Mapolsek Area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sekitar jam 20.00 Wita. Adapun pihak yang dimediasi ialah 3 orang korban dan Mohanad DM Naji sebagai pelaku pemukulan.
Sesudah dimediasi, tiga korban setuju untuk tidak mempersoalkan peristiwa pemukulan yang sudah dilakukan oleh Mohanad DM Naji di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domeistik Bandara Internasional I Ngurah Rai, Bali. Mereka setuju tidak untuk meneruskan kasus itu ke jalur hukum.
Selanjutnya, Mohanad DM Naji sudah mengaku bersalah dan mohon maaf terhadap ketiga korban atas tindakan pemukulan yang dilakukan. WNA Yordania itu mengaku pemukulan dilaksanakan karena emosi sesaat.
“Pemukulan dilakukan karena kepanikannya tidak dapat berangkat ke Jakarta karena ditinggalkan oleh pesawat Lion Air. Walau sebenarnya rencananya, sesudah terbang dari Bali ke Jakarta, besoknya Mohanad DM Naji akan pergi ke Yordania untuk menemui ibunya yang sakit keras,” papar Sukadi. ( sumber; detik news )
Baca juga : Penerbangan Asing Berminat Buka Penerbangan Langsung ke Bali
