TRIPONNEWS.com – Maestro Bali Nyoman Nuarta memenangkan lomba desain Istana Negara di Kalimantan Timur. Seorang Maestro asal Bali, Nyoman Nuarta mendapat undangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Ia menghadiri Rapat Koordinasi Kompetisi Istana pada Kamis (27 Februari 2020). Tambah Nyoman, undangan tersebut ditandatangani oleh Direktur Pengelolaan Gedung, Diana Kusumastuti yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Cipta Karya.
“Dalam lampiran surat tertanggal 25 Februari 2020 itu juga disebutkan nama pejabat dan pakar yang diundang,” kata Nyoman, Rabu (31/3/2021).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Ketua Bidang Penataan Kawasan. Gregorius Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), Isandra Matin Ahmad (IAI), Sibarani Sofian (MUDO), Nyoman Nuarta. Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho.
Maestro Bali Nyoman Nuarta Menangkan Sayembara Desain Istana Negara
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah mengungkapkan rencana kompetisi terbatas dengan mengundang arsitek atau ahli untuk membahas konsep ide desain bangunan khusus di IKN.
Termasuk Istana Kepresidenan, Istana Wakil Presiden, Kompleks DPR / MPR / DPD, Mahkamah Agung, Kementerian / Lembaga, Masjid, Gereja Katolik dan Protestan, Pura, Pura, dan Pura.
Secara keseluruhan ada 12 konsep bangunan yang di lombakan. Para ahli yang diundang dan hadir saat itu adalah Andra Matin, Gregorius Supie Yolodi, Yori Antar, Nyoman Nuarta, dan Sibarani Sofian.
Nyoman menuturkan, kelima arsitek dan pakar tersebut secara khusus diminta menyampaikan visualisasi konsep ide desain bangunan berupa sketsa desain yang mampu menggambarkan visi dan kriteria sebuah bangunan khusus di IKN.
“Kami hanya diberi waktu 12 hari untuk merealisasikan ide desain konseptual dalam bentuk visual, dan harus membuat 12 konsep desain sekaligus,” kata Nyoman.
Setelah mendapatkan ide tentang konsep desain, Nyoman Nuarta dan tim memvisualisasikan 12 konsep ide bangunan yang dilombakan.
Konsep Burung Garuda oleh Maestro Bali Nyoman Nuarta
Kata Bpk Nyoman, Sosok burung Garuda yang merupakan inti dari arsitektur Istana Negara akan mengikuti pola yang ditetapkan oleh para founding fathers Indonesia. Sayap Garuda akan meregang 200 meter dan tinggi mencapai 76 meter
Selain itu, bulu pada masing-masing sayap Garuda berjumlah 17 helai, 8 di ekor, 19 di pangkal ekor, dan 45 di leher.
Karenanya, Garuda di Istana Negara akan merealisasikan tanggal 17-8-1945 atau hari di mana Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Desain Istana Negara oleh Nyoman Nuarta Mendapat Kritik dari Asosiasi Profesional
“Angka 76 meter itu tidak lain hanyalah pengingat bahwa ground breaking menandai dimulainya pembangunan Istana Negara dilakukan saat Indonesia berusia 76 tahun,” ujarnya.
Di tubuh patung Garuda, nanti presiden berkantor. Ditambah dengan unsur pendukung seperti sekretariat negara, sekretaris kabinet, dan kantor staf kepresidenan.
Imbuh pak Nyoman, wujud burung Garuda tidak berhenti sebagai patung berukuran besar, melainkan menjadi sebuah karya arsitektural yang memadukan seni dan struktur bangunan.