Hari Raya Nyepi di Bali adalah tahun baru umat Hindu berdasarkan kalender saka yang dimulai pada tahun 78 Masehi. Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan hening dan berlatih meditasi.
Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua aktivitas akan dihentikan sementara, termasuk layanan publik, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, tetapi tidak untuk rumah sakit. Ingin tahu tujuan Hari Raya Nyepi?
Untuk tahun 2021, perayaan Hari Raya Nyepi di Bali jatuh pada hari minggu, 14 maret 2021. Kali ini perayaan tidak semeriah tahun-tahun yang sudah lewat, karena masa covid-19 dengan mengindari kerumunan bersekala besar.
Tujuan dan pesan moral Hari Raya Nyepi Bali
1). Tujuan utama Hari Raya Nyepi di Bali
Adalah memohon berkah kepada Tuhan untuk memurnikan Bhuana Alit (sifat manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Melestarikan alam sebagai tujuan utama upacara Tawur Kesanga. Tentu menjadi tuntutan kehidupan sekarang dan masa depan. Bhuta Yajña (Tawur Kesanga) memiliki arti dan makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual agar alam selalu menjadi sumber kehidupan.
2). Dalam Veda
“Mereka yang memeluk agama berbeda dan berbicara bahasa berbeda, hidup bersama di alam semesta ini. Harus rukun sebagai satu keluarga, seperti seorang ibu yang selalu memberikan susu kepada anaknya. Demikianlah bumi memberi kebahagiaan bagi umat manusia “(Atharvaveda XII.1.45).
Rangkaian Perayaan Nyepi di Bali
Selama 2 hari dalam hari raya nyepi terdapat rangkaian dalam perayaan Nyepi diantaranya;
1. Upacara Melasti
Bagi umat Hindu Bali, melaksanakan upacara Melasti dengan mengusung pralingga atau pratima Ida Bhatara. Dan segala perlengkapannya ke laut atau mata air lainnya yang dianggap sakral.
Biasanya dilakukan di seluruh Bali dengan memilih tempat yang menyediakan mata air dan laut. Pada saat melasti jika anda sebagai traveller hindari jalan yang mengarah ke pantai. Pasti macet akan terjadi.
Upacara Melasti memiliki pesan spiritual bagi manusia untuk membersihkan dan menyucikan diri sehingga memiliki kesiapan baik dari timbangan maupun noetik (fisik-spiritual) dalam menyambut hari ketika harus berdiam diri.
2. Tawur Agung (Mecaru)
Kemudian sehari sebelum Nyepi adalah Hari Taur Agung yang intinya adalah berdoa, memohon keselamatan alam semesta, dunia dan semua ciptaan-Nya. Biasanya dilakukan tiap desa di catus pata (perempatan jalan), simbol keseimbangan.
Tawur Agung diadakan di sandhyakala (malam). Setelah itu dilanjutkan dengan ngrupuk dengan membawa obor, taburan nasi. Ditemani ogoh-ogoh yang merupakan patung raksasa.
Ogoh-ogoh, yang dibiayai dengan sumbangan warga, kemudian dibakar. Makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang terkait dengan pembakaran ogoh-ogoh merupakan simbol nyomia atau menetralkan Bhuta Kala unsur kekuatan jahat.
3. Nyepi (Hari Raya Nyepi)
Jika Anda sedang berada di Bali atau tinggal di Bali, para traveller diharapkan ikut serta menghormati hajatan ini dengan tidak membuat keributan dan bepergian ke luar area hotel.
Siapkan makanan atau sesuatu yang dibutuhkan sehari sebelumnya, tentunya hal-hal yang tidak disediakan di hotel anda.
Namun bagi kami (masyarakat sekitar) dituntut untuk melaksanakan sejumlah pengasingan yang telah didefinisikan ulang oleh Parisada Hindu, yaitu:
- Amati Geni (tidak menyalakan api termasuk memasak). Itu artinya melakukan upawasa (puasa).
- Amati Karya (tidak bekerja). Ini berarti mengisolasi indera.
- Amati Lelungaan (tidak bepergian). Artinya mengistirahatkan badan.
- Amati Lelanguan (tidak mencari hiburan).
Pada prinsipnya, saat Nyepi, kelima indera kita diredakan oleh kekuatan manah dan budhi. Menghilangkan nafsu indera dapat menumbuhkan kebahagiaan yang dinamis sehingga kualitas hidup kita meningkat. Bagi orang yang memiliki kemampuan khusus, mereka melakukan tapa yoga brata samadhi saat Nyepi.
Ngembak Geni.
Pada hari ini, Simakrama dilakukan; berjabat tangan untuk meminta maaf dan memaafkan, saling mengunjungi untuk mengucapkan terima kasih. Segala aktivitas dan pernak-pernik Hari Raya Nyepi yang dibungkus oleh Bhakti merupakan upaya umat Hindu untuk memancarkan Kebenaran (Sathyam), Kesucian dan Keheningan (Sivam), dan Kecantikan (Sundaram).
Melalui berbagai ritual dan pertempuran spiritual melawan kejahatan dan nafsu kemarahan manusia adalah cara penting untuk mewujudkan perdamaian.
Hal-hal yang dapat dilakukan pada Hari Raya Nyepi bagi wisatawan
Nah, jika Anda menyukai kesunyian mungkin liburan saat perayaan Nyepi patut Anda coba. Rasakan kedamaian dan keheningan dalam 24 jam di Bali. Jika penerbangan Anda ke Bali menggunakan Tawur Agung, bandara Bali akan buka sampai jam 1 pagi (pada Nyepi).
Dan jika penerbangannya pulang, saya sarankan pergi ke bandara lebih awal dari biasanya karena jalan dikunci dengan orang-orang yang kembali ke desa mereka dan layanan taksi berhenti beroperasi secara normal mulai jam 3 sore dan seterusnya.
