JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan mengusut mafia Visa Cepat untuk liburan ke Bali. Pelakunya akan ditindak tegas.
Sandiaga mengatakan keprihatinannya atas sangkaan ada mafia visa yang memasang harga mahal untuk pembuatan visa untuk turis luar negeri yang ingin berlibur ke Bali.
Mafia itu tawarkan Visa Cepat untuk liburan ke Bali pada harga Rp 5,5 juta. Walau sebenarnya, biaya pembuatan visa ialah kurang dari Rp 1 juta.
Sandiaga Akan Usut Tuntas Mafia Visa Cepat untuk liburan ke Bali
“Kami benar-benar menyayangkan, benar-benar sedih jika di saat yang susah ini ada yang ambil kesempatan dalam kesempitan karena Bali ini sangat diminati wisatawan asing,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (21/2/2022).
“Sejak dibuka ini, mereka berbondong-bondong memperoleh visa. Mereka tergoda dari beberapa agen yang tidak bertanggungjawab hingga mencoret pariwisata Indonesia di mata dunia,” tambahnya.
Mengetahui hal itu, Sandiaga secara tegas akan mengusut mafia itu. Kemenparekraf bekerja sama dengan Polri lakukan penyidikan atas penemuan ini.
“Kami akan tegas mengusut tuntas dan kami akan memberi sangsi yang berat untuk para pelanggar atau aktor mafia karantina dan mafia visa. Dan Bareskrim Polri sudah membuat team khusus untuk penyelidikan karena ini pesan langsung dari presiden supaya citra pariwisata kita terjaga,” katanya.
Baca juga : 8 Cafe di Kintamani Sebagai Tempat Nongkrong Keren View Gunung
Awalnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menjelaskan dia menemukan posting di beberapa sosial media yang menawarkan visa cepat jadi pada harga mahal.
Promo itu bahkan juga dilaksanakan terang-terangan dengan menyebutkan nama dan data perusahaan.
Mafia Visa Cepat untuk liburan ke Bali
“Itu visa memang jelas sudah dalam beberapa flyer, dalam beberapa promo satu diantara perusahaan kemungkinan ya, yang sampaikan jika untuk (visa) jalur tercepat bayar Rp 5,5 juta, yang medium Rp 4,5 juta,” kata Cok Ace selesai rapat pleno di Gedung DPRD Bali, Senin (21/2/2022).
“Awalannya ketahuan di IG ia ada, di sosmed saya baca kok. Maka ia tidak ada yang disembunyikan di sosmed, alamat terang, nomor teleponnya ada,” katanya Cok Ace.
“Baru satu yang saya lihat semacam itu. Maka tawarkan jalur cepat. Kemungkinan ada pasar yang membutuhkan semacam itu. Tetapi ini kan memunculkan (pemahaman) di luar kok ini harga mahal sekali,” tambahnya.
Cok Ace akui belum mengetahui apa penawaran visa jalur cepat itu telah memperoleh pasar atau memang belum. Ditambah kehadiran wisatawan luar negeri ke Bali sampai sekarang ini masih juga dalam jumlah yang terbatas.
“Tidak (tidak) tahu ini kan yang tiba terbatas sekali,” kata Panglingsir Puri Ubud, Gianyar itu.
Cok Ace mengaku peraturan pemerintah dengan skema visa yang lama merepotkan wisman untuk tiba ke Bali. Tetapi, peraturan itu sudah diganti serta lebih mempermudah wisatawan asing.
“Memang skema yang lama kan cukup sulit, saat ini telah dipermudahkan kembali, sekarang hotel bisa juga menguruskan visa sebagai sponsor,” tutur Cok Ace.
Baca juga : Bali Ingin Hapus Karantina untuk Turis Asing Mulai Maret, Apa Bisa?
“Saya anggap dahulu surat peraturan yang pertama memang sedikit susah banyak turis tiba ke Bali. Karena ada ya katakanlah ada perorangan-perorangan yang harga dia buat sendiri-sendiri. Saat ini dengan ketentuan yang baru saya pikir ia semakin lebih teratur lagi,” tambahnya.