Wisata  

Atraksi Wisata Baru Bernuansa Pesawat Bakal hadir di Bali Selatan

Atraksi Wisata Baru di Bali Selatan

BADUNG – Untuk memanjakan wisatawan, akan hadir segera sebuah atraksi wisata baru di Bali Selatan. Atraksi wisata ini sedang dikembangkan dengan manfaatkan badan pesawat bekas yang direncanakan akan dibuat jadi vila.

Sebuah body pesawat Boeing 737-200 dengan code penerbangan PK-RII nampang di atas tebing Pantai Nyang-Nyang, Bali. Pesawat itu juga jadi atraksi wisata baru di Bali

Berada Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Peletakan pesawat itu diinisiasi oleh pengusaha asal Rusia, Felix Demin.

“Nyang-Nyang Airplane atau Pesawat Nyang-Nyang diinisiasi oleh Felix Demin seorang pengusaha asal Rusia yang awalnya sudah mengembangkan beberapa properti di Bali,” kata perwakilan pemilik lahan, Made Sukardiana dalam info tertulis, Minggu (12/9/2021).

Atraksi Wisata Baru Bernuansa Pesawat Bakal hadir di Bali Selatan

Dia mengatakan, gagasan peletakan pesawat di atas tebing Pantai Nyang-Nyang berawal dari keprihatinan Felix Demin atas keadaan warga di sekeliling daerah itu. Mayoritas masyarakat di situ menggantungkan penghasilannya dari sektor pariwisata

Karenanya, dengan pengalaman dari Felix Demin membuat dan mengembangkan Bubble Hotel Bali yang unik, muncul gagasan ide untuk mengembangkan sebuah ide akomodasi hyper-luxury dengan manfaatkan badan pesawat terbang. Badan pesawat ini nyaris dikirimkan ke China sebagai besi bekas.

“Maksud yang ingin dicapainya benar-benar sederhana, memberinya icon wisata baru untuk Kabupaten Badung yang sudah populer dengan tujuan wisata uniknya dan memberinya pengaruh positif untuk warga Desa Pecatu Kabupaten Badung lewat hadirnya icon itu,” terangnya

Keunggulan Atraksi Wisata Baru yang sedang di kembangkan

Dengan penempatan badan pesawat terbang ini, Felix Demin akan mengembangkan wisata photografi dan hyper-luxury akomodasi di daerah Pantai Nyang-Nyang. Disamping itu, dibuat sebuah restaurant tanpa harga atau contribution based restoran buat menarik minat pelancong berkunjung ke Pantai Nyang-Nyang.

“Restaurant ini dibuat dengan ide kontribusi, di mana tiap orang bisa makan apa dan bayar sesukanya. Ini sebuah ide baru yang lebih mempunyai tujuan untuk membuktikan jika Pantai Nyang-Nyang pantas dijadikan sebuah tujuan wisata,” jelas pria dari Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali itu.

Dia juga menilai, social experiment proyek yang dikerjakan oleh Felix Demin dan perkumpulannya jadi sebuah harapan di tengah-tengah kesulitan perkembangan pariwisata Indonesia, terutamanya di Bali sepanjang wabah COVID-19.

Diharapkan dengan adanya, social experiment lewat pesawat Nyang-Nyang dan contribution based restoran menjadi contoh usaha menghidupkan pariwisata dan kesejahteraan warga.

Lebih-lebih jagi kawasan Pantai Nyang-Nyang yang populer dengan kecantikannya yang alami, masih tidak cukup mendapatkan perhatian dari dunia usaha. Hal tersebut mengakibatkan nilai lebih yang dirasa oleh warga sekitaran pantai Nyang-Nyang benar-benar terbatas.

Simak Juga : Kawasan Wisata Pantai Kuta di Buka Kembali setelah tutup 2 bulan

Keadaan ini diperburuk dengan tata-guna tempat yang memposisikan kawasan ini dalam aglomerasi kawasan agronomi. Dengan demikian, daerah itu tidak bisa saja untuk dilaksanakan peningkatan kawasan tetap tanpa menyalahi ketentuan pemerintah. Walau sebenarnya tempat di kawasan ini termasuk berkapur dan kering. (*)