Dampak Buruk Curhat di Media Sosial dan Tips yang harus dilakukan

Dampak Buruk Curhat di Media Sosial dan Tips yang harus dilakukan

Dampak Buruk Curhat di Media Sosial dan Tips yang harus dilakukan. Curhat di sosial media kemungkinan membuat sejumlah besar orang berasa lega dan senang, apa lagi jika curhatan disambut dengan “like” atau tanggapan yang memberikan dukungan.

Tetapi, berhati-hati. Like dan tanggapan tidak akan berpengaruh positif dan tanpa ada kamu ketahui akan memberi imbas jelek untuk kehidupan sosialmu.

Sekarang, sosial media seolah tidak terpisah dari rutinitas setiap hari beberapa orang. Banyak yang berasa mengutarakan perasaan kecewa, geram, atau bersedih lewat media sosial bisa melegakan hati mereka. Namun, sesungguhnya ada beberapa resiko dari perlakuan itu.

Diulas dari beberapa situs kesehatan, ini Dampak buruk Curhat di Media Sosial

Curhat dengan teman dekat dapat berpengaruh baik untukmu, tetapi curhat di sosial media yang terlalu berlebih kerap kali tidak menuntaskan permasalahan, tetapi malah dapat mengakibatkan kekhawatiran dan ketagihan handphone. Tidak itu saja, imbas negatif dari pemakaian sosial media yang terlalu berlebih termasuk juga:

  1. Emosi yang makin terpendam

Memang, sebagian orang yang curhat atau mengutarakan rasa negatif di sosial media dapat berasa lebih lega. Tetapi, hati lega dan tenang ini umumnya cuman berjalan dalam periode pendek.

Beberapa orang yang biasa mengutarakan amarahnya di sosial media condong tidak menuntaskan permasalahannya dengan habis. Ini mengakibatkan hati geramnya akan sisa dan menimbun, hingga dia malah seringkali ekspresikan amarahnya dalam dunia riil dengan negatif.

  1. Kehilangan persahabatan

Ada orang yang kerap curhat di sosial media mengenai beberapa hal disekelilingnya, terhitung mengenai pekerjaan atau lingkungan paling dekatnya. Mereka terkadang tidak sadar jika upload ini dapat dibaca orang di kantor serta kemungkinan menyentuh seorang.

Dalam study kasus di masyarakat ada beberapa orang yang kehilangan persahabatan karena unggahan mereka di sosial media. Bahkan juga, cukup banyak yang disampaikan ke atasan di kantor dan dipandang tidak professional.

  1. Emosi yang dilukiskan dapat menyebar dan berpengaruh negatif

Realitanya, upload bersuara geram seringkali dibagikan dibanding upload mengenai keceriaan. Berikut yang membuat emosi amarah bisa lebih cepat trending. Pengamat mendapati jika emosi negatif seorang dapat ada dari status bersuara negatif yang diupload seseorang di sosial media.

Baca juga : Simak Penyebab Darah Rendah pada Remaja Serta Cara Atasinya

Tips Menghindari Dampak Buruk Curhat di Media Sosial

Sesudah pahami imbas-dampak di atas, saat ini kamu perlu pahami langkah yang lebih sehat untuk ekspresikan diri di sosial media:

  1. Membatasi Unggahan yang memiliki sifat pribadi

Akan lebih bagus bila kamu batasi upload mengenai hal pribadi, seperti hubungan pribadimu. Tetapi, bukan memiliki arti kamu tidak boleh memperlihatkan rasa sayang pada pasanganmu, ya. Kamu masih dapat memperlihatkan hal tersebut, tetapi jauhi unggahan yang terlalu berlebih, terlampau pribadi, atau bahkan juga sengaja untuk ekspos.

  1. Jangan Langsung upload

Sesudah menulis panjang lebar mengenai hal yang kamu keluhkan, menunda dahulu saat sebelum kamu tekan opsi “kirim.” Coba untuk mengubah perhatian dengan lakukan hal-hal lain, seperti bermain games, menonton seri di youtube atau tv, dan membaca buku.

Menarik napas yang dalam dan lakukan rileksasi dipercayai baik untuk menahan rasa negatif dan membuat kamu tenang. Kamu bisa juga lakukan refleksi diri dan pikirkan resiko dari menebarkan kalimat yang telah kamu tulis

  1. Hindari membeberkan hal secara detil

Jauhi mengupload narasi atau photo mengenai hal yang tidak demikian penting atau terlampau detil, seperti menu sarapanmu setiap pagi, terlebih bila sejumlah besar temanmu di sosial media ialah orang yang kerap kamu jumpai.

  1. Ekspresikan diri dengan hal positif

Sama dengan informasi amarah, informasi kebahagiaan bisa juga menyebar lewat sosial media. Dibanding menebarkan suatu hal yang negatif, lebih bagus kamu fokus untuk mengupload suatu hal yang dapat membuat seseorang turut berbahagia dan turut menebarkan kebahagiaan.

Gunakan Sosial Media secara bijak

Pakai sosial media untuk memberikan perhatian pada seseorang, tidak untuk cari perhatian atau pernyataan. Misalkan, kamu dapat mengupload peristiwa berbahagia bersama beberapa orang di sekitarmu atau share informasi penting yang berguna.

Sesudah kamu ketahui dampak negatif sharing di sosial media, seharusnya mulai saat ini lebih waspada pilih mana yang penting diupload dan yang mana tersimpan saja. Ingat-ingatlah jika apa yang diupload di sosial media akan membuat orang mempunyai pemahaman tertentu mengenai kita.

Baca juga : 6 Pantangan Makanan Asam Lambung bagi Anak-anak, Remaja dan Orang tua

Bila kamu tidak mendapati langkah yang pas untuk meluapkan isi hati atau keluh kesah hidup yang memberatkan, akan lebih baik jika kamu konsul ke psikiater dibanding sharing ke sembarangan orang atau di sembarangan tempat, apa lagi sosial media.