Wisata  

Usulan Koster Mendaki Gunung di Bali Tidak Akan Mudah Lagi

Pemendek sedang Mendaki Gunung Agung photo by @I Komang Sila
Pemendek sedang Mendaki Gunung Agung photo by @I Komang Sila

Usulan Koster Mendaki Gunung di Bali Tidak Akan Mudah Lagi. Salah satunya, Gunung Agung adalah gunung berapi yang terletak di pulau Bali, Indonesia. Gunung ini merupakan salah satu gunung terpenting bagi masyarakat setempat, karena dipercayai sebagai tempat tinggal dewa dan sumber kekuatan spiritual.

Para pemandu pendakian Gunung Agung tidak menduga ada ide larangan pendakian gunung di seluruh Bali. Larangan pendakian itu akan diterapkan sesudah ada peraturan daerah (perda) gunung di Bali jadi area suci. Maknanya, beberapa gunung di Bali cuma akan dipakai untuk aktivitas sembahyang.

Ya, Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) Bali 2023-2024 memutuskan semua gunung di Pulau Dewata sebagai area suci. Nanti, semua kegiatan di gunung akan dibatasi, seperti mendaki gunung untuk maksud wisata.

Raperda itu atur kegiatan di gunung yang diizinkan cuma untuk ritual keagamaan dan penanganan bencana. Sekarang ini, raperda masih dalam pengkajian di DPRD Bali. Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan pemberian status area suci pada gunung di Bali tidak lepas dari unsur sejarah. ( Sumber detikcom )

Sejarah Tentang Gunung Agung di Bali

Mount Agung atau Gunung Agung berada di kabupaten Karangasem, gunung ini memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut. Gunung Agung adalah salah satu gunung yang paling sacral bagi warga Bali, karena dikaitkan dengan kepercayaan Hindu dan tradisi lokal.

In merupakan gunung teraktif di Bali dan memiliki sejarah letusan yang panjang. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1963 dan memakan korban jiwa ribuan orang serta merusak sebagian besar pulau.

Walaupun begitu, gunung ini masih menjadi tempat pemujaan bagi masyarakat Bali. Terdapat sebuah pura yang dikenal dengan nama Pura Besakih di kaki gunung ini, yang menjadi salah satu pura paling penting bagi umat Hindu Bali.

Pada tahun 1963, Gunung Agung meletus dengan hebat, mengeluarkan asap dan lava yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahar panas yang mengakibatkan kematian ribuan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Erupsi ini juga mengakibatkan perubahan signifikan pada topografi gunung, menciptakan kawah baru dan membuat gunung menjadi lebih tinggi.

Walaupun Gunung Agung memiliki sejarah letusan yang sangat aktif, tetapi gunung ini sangat populer di kalangan pendaki gunung dan wisatawan. Pendakian ke puncak Gunung Agung dapat dilakukan sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan bisa sangat sulit dan berbahaya.

Mendaki Gunung di Bali

Jalur Mendaki Gungung Agung di Bali

Pendakian ke puncak Gunung Agung membutuhkan perencanaan yang baik dan pengalaman pendakian gunung. Ada beberapa rute pendakian yang dapat dipilih, termasuk rute Timbah, Besakih, dan Pasar Agung.

Rute Timbah adalah rute pendakian yang paling mudah dan populer, sementara rute Besakih dan Pasar Agung lebih sulit dan memerlukan lebih banyak pengalaman pendakian.

Di puncak Gunung Agung, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah dari seluruh pulau Bali. Pada saat cuaca baik, pengunjung dapat melihat sejauh lautan. Di puncak juga terdapat sebuah kawah yang menawarkan pemandangan unik dan menakjubkan dari kedalaman kawah.

Selain sebagai tujuan pendakian, Gunung Agung juga merupakan tempat yang dipuja oleh masyarakat Hindu Bali.

Setiap tahun, ribuan warga Bali berziarah ke Gunung Agung untuk berdoa dan mempersembahkan tarian dan upacara tradisional. Ini adalah tradisi yang sangat penting bagi masyarakat setempat dan memainkan peran penting dalam budaya dan kepercayaan Bali.

Meskipun Gunung Agung memiliki banyak kelebihan dan menawarkan pengalaman yang luar biasa, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pendakian. Gunung ini masih aktif dan mungkin mengalami erupsi

Jalur Mendaki Gunung Agung di Bali

Untuk memasuki kawasan gunung Agung, wisatawan harus melewati jalur pendakian yang memerlukan waktu sekitar 3 – 5 jam. Pendakian ini bisa menjadi pengalaman yang menantang dan memacu adrenalin bagi para pendaki, dengan pemandangan yang indah dan suasana sejuk.

Di puncak gunung, wisatawan bisa melihat pemandangan laut Bali dan pulau-pulau di sekitarnya yang sangat memukau. Selain menjadi tempat pendakian, Gunung Agung juga menjadi salah satu tujuan wisata spiritual bagi para pelancong.

Banyak warga setempat dan pengunjung asing yang datang untuk melakukan upacara dan puja-puji di Pura Besakih. Pura ini menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat Bali karena dipercayai sebagai tempat yang memiliki kekuatan gaib.

Namun, meskipun Gunung Agung memiliki daya tarik yang sangat besar bagi wisatawan, aktivitas gunung ini harus diamati dengan hati-hati.

Simak : Hal Penting sebelum pendakian

Pemerintah dan lembaga geologi sering melakukan pemantauan terhadap aktivitas gunung ini karena potensi letusan yang masih ada. Bagi wisatawan yang berencana melakukan pendakian, disarankan untuk memperhatikan petunjuk dan nasihat dari pemandu gunung.

Di sekitar Gunung Agung, terdapat juga beberapa obyek wisata lain yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Tirta Gangga, Taman Ujung, dan yang lainnya. Jadi kalau rencana pelarangan mendaki gunung di Bali terlaksana bisa mengalihkan ke tempat wisata lainnya. (*)