Wisata  

Rafting di Telaga Waja di Buka Kembali, Wisatawan Mulai Lirik

Rafting di Telaga Waja di Buka Kembali

KARANGASEM – Setelah vakum hampir 2 tahun selama pandemi covid-19, rafting di telaga waja di buka kembali untuk para pecinta arum jeram di sungai terbaik di Bali. Setelah Bali di putuskan dalam level 3 PPKM Jawa-bali, pemerintah pusat mengijinkan pelaku pariwisata membuka tempat usahanya maximal kapasitas 50%.

Di samping itu, penerapan protokol kesehatan juga harus di penuhi, mulai dari menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan tentunya sudah di vaksin.

Sejak pandemi covid-19 ini melanda dunia, khusunya Bali dari maret 2020 hingga saat ini membuat pelaku usaha pariwisata kembali ke titik nol. Khususnya pengelola Rafting di Telaga Waja Karangasem Bali.

Rafting di Telaga Waja di Buka Kembali

Semua pengelola rafting yang ada di sungai timur Bali ini harus tutup hampir 2 tahun. Walaupun sempat di buka pariwisata beberapa bulan lalu namun peminat masih nihil.

Sangat berbeda dengan pengelola Rafting di Sungai Ayung yang masih bisa menerima wisatawan walaupun jumblahnya sedikit. Namun sejak Bali berada di level 3 dan tempat wisata alam, buatan sudah bisa buka di sambut gembira oleh pelaku usaha rafting di telaga waja ini.

Salah satunya yang sempat di temui, Bapak Kadek Wira sebagai pengelola sekaligus pemilik Bali Cili Rafting ( BCR ) di Telaga waja, menyambut gembira dengan di bukanya kembali pariwisata Bali, khususnya rafting di Telaga waja ini. Dan mulai di kunjungi beberapa wisatawan domestik saat hari libur seperti sabtu dan minggu.

“Kami sangat gembira dengan dibukanya kembali pariwisata Bali. BCR rafting kami sudah tutup sejak maret 2020 dan Kami sudah mulai buka dari 23 agustus 2021″ kata Wira.

Bali Cliff Rafting sebagai tempat rafting di telaga waja

Walaupun sudah buka, tetapi kunjungan wisatawan masih sedikit karena wisatawan domestik biasanya suka melakukan kegiatan rafting di sungai telaga waja saat weekend. Dan ada juga wisatawan yang datang dari jakarta, bandung, makasar yang sudah bergabung dengan kita di BCR rafting” tambahnya.

Dijelaskan lagi, Bali Cili Rafting ini telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah pusat maupun daerah Bali. Mulai dari penyediaan alat pengecekan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan dan penggunaan masker di start poin rafting.

” Pada saat tamu tiba kami melakukan pengecekan suhu tubuh, kemudian mengarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan handsanitizer di start point” jelas wira

Di jelaskan juga kondisi terpuruk ini di alami cukup lama membuat banyak staff yang harus di rumahkan. Karena tidak bisa bayar gajih. Saat ini BCR cuma ada 15 staff yang masih tersedia. Berharap ke depan semakin membaik walaupun kami sadar Level PPKM bisa naik bisa turun” ungkapnya.

Sebelumnya luhut mejelaskan secara resmi Bali sudah jalani PPKM Level 3. “Pada PPKM pekan kemarin, pemerintah pada akhirnya sukses turunkan Propinsi Bali ke level 3. Ini sebagai hasil kerja-sama seluruh pihak yang mengontrol kondusivitas PPKM,” ucapnya.

Dengan telah masuknya Bali ke level 3, maknanya 9 daerah aglomerasi sesuai Inmendagri No. 39 Tahun 2021 mengenai PPKM Level 4, 3, 2 di Jawa-Bali, tidak ada yang jalani PPKM Level 4. Sembilan daerah aglomerasi itu ialah Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Surabaya Raya, Solo Raya, Malang Raya, Kabupaten dan Kota Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.

Luhut menjelaskan penanganan COVID-19 di Jawa Bali terus memperlihatkan perubahan signifikan. Di Jawa-Bali, kasus verifikasi turun 96 % dibanding puncaknya pada tengah Juli kemarin. Sangat baik untuk membuka pariwisata di Bali, salah satunya rafting di telaga waja karangasem bali. (*)