Sosok Paniel Koyoga Penyuplai Senjata Api untuk KKB Papua

Sosok Paniel Koyoga Penyuplai Senjata Api untuk KKB Papua

PAPUA, TRIPONNEWS.com – Akhir-akhir ini Sosok Paniel Koyoga namanya mencuat setelah dinyatakan penyokong dana Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB Papua ). Identitas penyokong dana diketahui setelah mendapat keterangan darti dua orang penjual senjata api, yang mendukung pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Paniel Koyoga menjadi penyokong dana terbesar sejak 2018, dana tersebut di gunakan untuk membeli senjata api guna menghadapi TNI-Polri.

Mengal Sosok Paniel Koyoga

Dia ( Paniel Koyoga ) merupakan seorang kontraktor kayamemiliki uang banyak, dan ia adalah kontraktor yang pernah memenangkan tender pengadaan 1000 unit solar sel PLTS di Intan Jaya.

Kepala Satuan Tuga (Kasatgas) Humas, Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudsi. Paniel Kogoya telah menghabiskan uang lebih dari Rp 1 miliar untuk membeli berbagai macam senjata api.

Iqbal menyebutkan, satu unit senjata api yang dibeli Paniel Kogoya untuk KKB Papua harganya berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.

Sejak tahun 2018, Paniel Kogoya menyuplai dana untuk pembelian senjata api untuk KKB papua. Transaksi pembelian senjata dilakukan mulai Desember 2019.

Dia membeli dua jenis senjata api jenis M4 senilai Rp 300 juta dan dua pucuk senjata jenis M16 hanya Rp 300 juta.

Kemudian pada awal tahun 2020, Paniel Kogoya kembali memesan senjata sehargai Rp 500 juta. Senjata-senjata itu digunakan KKB Papua untuk melawan militer Indonesia.

Penyokong Dana KKB Papua

Iqbal menuturkan, Paniel Kogoya telah membeli empat pucuk senjata api. Semuanya, kata Iqbal, telah diserahkan kepada KKB Papua yang berada di Nduga, Kabupaten Intan Jaya.

Kombes Pol M Iqbal Alqudsi juga mengatakan, Paniel Kogoya diduga melakukannya bersama Geis Gwijangge, yang menjadi pemasok sejumlah senjata api kepada KKB,” ucap Iqbal.

Baca Juga : Paniel Koyoga Sebagai Penyokong Dana KKB Papua untuk Melawan TNI

Sejumlah senjata itu diketahui asalnya dari Decky Chandra Warobai, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire, dan Decky sebagai penghubung.