Desa Penglipuran Bali mulai terapkan E-ticket untuk Pengunjung. Desa Penglipuran sebagai desa terbersih yang berada di Kabupaten Bangli, Bali, sekarang menerapkan mekanisme ticket elektronik atau e-ticket bagi pengunjung yang akan berkunjung.
Diambil dari Tribune Bali, mekanisme e-ticket mulai diaplikasikan oleh tujuan yang sempat dikukuhkan sebagai dusun terbersih ke-3 di dunia oleh Green Destinations Foundation ini semenjak 21 Agustus 2022.
Sekarang ini, penerapan mekanisme itu masih juga dalam tahapan penyesuaian.
“Untuk saat ini kami masih konsentrasi ke tunai dahulu. Tetapi, per tanggal 1 September, kami mulai akan alihkan ke pembayaran nontunai. Meskipun, tidak tutup peluang kami masih terima mekanisme pembayaran tunai,” tutur Manager Dusun Rekreasi Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, Selasa (23/8/2022), seperti diambil Tribune Bali.
Mekanisme e-ticket memakai beberapa skema pembayaran, seperti tunai, electronic, debet, dan kartu credit.
Simak juga : Berlibur ke Bali, Ini 5 Lokasi yang Pernah dikunjungi Artis Korea
Adapun harga ticket masuk Desa Penglipuran masih sama dengan awalnya, seperti tertera di website resminya.
Desa Penglipuran Mulai Terapkan E-ticket
Harga ticket masuk pelancong lokal ialah Rp 15.000 per-orang untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak. Dalam pada itu, harga ticket masuk pelancong asing Rp 30.000 per-orang untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak.
Menurut Sumiarsa, management sudah dikasih latihan mekanisme baru ini. “Mekanisme ini tidak demikian sulit, jadi anak-anak milenial gampang pahami,” katanya.
Dia menjelaskan, Desa Penglipuran awalnya masih memakai mekanisme tiket manual. Tetapi, mekanisme itu dipandang kurang fleksibel dalam soal perhitungan jumlah pengunjung dan penghasilan setiap hari.
Desa yang sempat dikukuhkan sebagai salah satunya desa terbersih dunia ini sekarang mengaplikasikan mekanisme ticket electronic atau e-ticket untuk ticket masuk pengunjung.
Karena, jumlah pengunjung baru dapat didapat sesudah lawatan ditutup. Proses perhitungan perlu waktu yang lama dan riskan terjadi salah kalkulasi.
“Yang paling rawan itu di tiketing. Ada saatnya kertas tiket ini melekat, hingga saat perhitungan diakhir terjadi beda di antara jumlahnya uang dan ticket yang terjual,” kata Sumiarsa.
Mekanisme electronic dipandang lebih efisien dan terbuka. Jumlah pengunjung dan penghasilan relatif dapat dijumpai secara real time atau langsung dari monitor monitor.
Hal ini dapat juga meminimalisasi berlangsungnya pemberian ticket berlebihan. “Karenanya mekanisme e-ticket, pengunjung cuma terima bukti pembayaran saja, tak lagi memakai ticket sobek,” katanya.
Dusun Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Dusun yang sempat dikukuhkan sebagai salah satunya dusun terbersih dunia ini sekarang mengaplikasikan mekanisme ticket electronic atau e-ticket untuk ticket masuk pengunjung.
Dusun Penglipuran awalnya kerap memperoleh laporan peristiwa mengenai ketidaksamaan jumlah tamu yang disampaikan, tidak sesuai dengan tamu yang realitanya tiba.
Karena itu, semenjak Mei, faksinya mendayagunakan tenaga checker untuk hitung jumlah tamu dan bekerjasama dengan petugas ticket saat sebelum masuk tempat Desa Penglipuran.
Proses operasi standard (standar operating procedure/SOP) yang berjalan, pemandu jangan membayar saat sebelum tamu dilihat oleh petugas checker.
Simak juga : Simak Itinerary Bali 4 Hari 3 Malam Bersama Keluarga
“Ini untuk memperhitungkan pembayaran yang tidak sesuai jumlah tamu. Ucapkanlah ada 20 tamu pada sebuah kelompok, tetapi yang disampaikan tidak sesuai dengan realitanya,” ucapnya.
Bila jumlah tidak sesuai dengan, faksi Desa Penglipuran akan minta lis pengunjung dalam barisan itu. Usaha ini, menurutnya, sanggup menahan kekuatan kebocoran sampai lebih dari 40 %.