Makna Tari Pendet Bali, Tari Khusus menyambut Tamu KTT G20

Makna Tari Pendet Bali, Tari Khusus menyambut Tamu KTT G20

DENPASAR – Makna Tari Pendet Bali disiapkan untuk menyambut rombongan delegasi KTT G20 yang dilakukan di pintu kedatangan Bali yaitu bandara I Gusti Ngurah Rai. Apakah kami tahu tentang Tari Pendet itu seperti apakah?

Pulau bali sangat kaya dengan berbagai tari tradisional yang membuat Bali Terkenal ke seluruh dunia, salah satunya adalah Tari Kecak Bali. Ini adalah beberapa jenis tari Bali yang paling populer diantaranya tari Puspanjali, tari Barong, tari Legong, tari Pendet dan ada banyak lainnya.

Nah, untuk tari Pendet sendiri akan digunakan untuk penyambut tamu besar yang akan tiba di Bali untuk acara KTT G20.

Kekhasan tari Pendet bisa kelihatan dari lirikan mata, gerakan dan perangkap yang digunakan. Disamping itu, tarian ini mempunyai sejarah dan filosofi yang memikat.

Sejarah Tari Pendet sebagai tari penyambutan

Dulunya Tari pendet ialah tari tradisional Bali yang awalnya dipentaskan dalam upacara keagamaan di Bali. Arti tari pendet yakni sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan warga Bali dalam menyambut dewata yang turun dari kayangan.

Tari ini sebelumnya dipentaskan di halaman pura, menghadap tempat Bhatara dan Bhatari diistanakan, seperti diambil dari situs Warisan Budaya Kemdikbud.

Seiring berjalannya waktu, tari Pendet jadi tari balih-balihan yang dipentaskan sebagai tarian penyambut tamu. Tari balih-balihan sendiri sebagai tipe tari yang mempunyai tujuan untuk menghibur masyarakat baik dengan mimik, gerak, dan improvisasi.

Semenjak jadi tari untuk penyambutan tamu pada 1950, tari pendet sering dipakai untuk menyambut wisatawan luar negeri. Di tahun 1962, I Wayan Beratha dan teman-teman membuat tari pendet masal dalam jumlah penari 800 orang khusus untuk upacara pembukaan Asian Game di Jakarta.

Tari Pendet sebelumnya sebagai tari pemujaan yang banyak ditarikan di pura, tempat suci umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melukiskan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.

Makin lama, bersamaan dengan perubahan jaman, beberapa seniman Bali mengubah Pendet jadi “ucapan selamat datang”, walau masih tetap memiliki kandungan anasir yang sakral-religius.

Makna dari Tari Pendet Bali

10 Kesenian Tradisional Bali Yang Jarang Diminati di Jaman Milenial

Pendet sebagai pernyataan dari sebuah persembahan berbentuk tarian upacara. Tidak seperti tarian-tarian pertunjukkan yang membutuhkan pelatihan intens, Pendet bisa ditarikan oleh semuanya orang, pemangkus wanita dan pria, dewasa atau gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan ikuti gerakan dan jarang-jarang dilaksanakan di banjar-banjar. Beberapa gadis muda ikuti gerakan dari beberapa wanita yang lebih senior yang bertanggung-jawab mereka dalam memberi contoh yang bagus.

Tari Putri ini mempunyai pola gerak yang lebih aktif dibanding Tari Rejang yang ditampilkan secara bergerombol atau berpasangan.

Baca juga : Proferti Tari Pendet Bali

Umumnya diperlihatkan sesudah Tari Rejang di halaman pura dan umumnya menghadap ke tempat suci (pelinggih) dengan berpakaian upacara dan masing-masing penari bawa sangku, kendi, cawan, dan peralatan sesajen yang lain.

Keunikan tari pendet yakni gestur penari wanita memakai pakaian tradisi yang tersenyum dengan lirikan mata tajam. Penari tari pendet membawa bokor slako dengan hiasan bunga dan janur di pinggirnya.

Bokor slako ialah tempat khusus yang berfungsi sebagai tempat bunga. Para penari lain dapat bawa beberapa alat upacara seperti sangku, mangkuk perak, kendi dan sebagainya.

Tari ini dipentaskan secara massal dengan 1 pimpinan acara. Di Bali Selatan terutamanya, tari ini ditampilkan oleh puluhan penari wanita secara berpasangan. Penari pendet biasanya wanita yang belum menikah

Diakhir tarian, beberapa penari akan meletakkan semua barang bawaan ini di pelinggih (tempat persembahan). Bunga-bungaan ditaburkan sebagai lambang penghormatan.

Gambelan Tradisional di Tari Pendet

Tari pendet untuk menyambut tamu umumnya disertai permainan gamelan angklung, gamelang gong, atau gamelan yang lain.

Baca juga : 10 Kesenian Tradisional Bali Yang Jarang Diminati di Jaman Milenial

Formasi tabuhan dalam tari pendet yakni pengawit memiliki irama lamban, pengentrag irama cepat, pengentrag irama cepat dan keras, dan pengadeg irama perlahan.