Rangkaian Hari Raya Nyepi merupakan kegiatan yang harus dilalui dalam perayaan hari raya nyepi. Untuk tahun 2022, perayaan Hari Raya Nyepi jatuh di hari kamis, 3 maret 2022.
Pada tahun ini masih dalam periode pandemi, perayaan tidak semeriah tahun-tahun yang telah lewat, karena periode pandemi dengan mengindari kerumunan yang bersekala besar.
Berdasarkan kalender saka yang di mulai tahun 78 masehi. Hari Raya Nyepi merupakan tahun baru umat Hindu. Yang diawali dengan hening dan latihan meditasi.
Baca juga : Mengusir Petaka Lewat Ritual Perang Api menjelang Nyepi di Ubud Gianyar Bali
Selama 24 jam tidak ada aktivitas yang dilakukan. Semua aktivitas akan disetop sementara, termasuk pelayanan publik, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, tapi bukan untuk rumah sakit.
4 Rangkaian Hari Raya Nyepi 2022
Sepanjang perayaan raya nyepi ada rangkaian kegiatan yang akan dilewati dalam perayaan Nyepi diantaranya;
1. Upacara Melasti / Melis
Untuk umat Hindu Bali, melakukan upacara Melasti dengan membawa pralingga atau pratima Ida Bhatara. Dan semua perlengkapannya ke laut atau mata air yang lain yang dipandang sakral.
Umumnya dilaksanakan di semua wilayah di Bali dengan memilih lokasi yang menyediakan mata air dan laut. Biasanya Di saat melasti jalan yang ke arah pantai akan mengalami kemacet.
Upacara Melasti mempunyai pesan spiritual bagi manusia melakukan pembersihan diri dan menyucikan diri hingga memiliki kesiapan baik dari timbangan atau noetik (fisik-spiritual) dalam menyongsong hari saat harus berdiam diri.
Aturan Melasti 2022 dari MDA Bali
Kegiatan Upacara Melasti dapat dilaksanakan mulai hari Minggu-Rabu, tanggal 27 Pebruari sampai dengan 02 Maret 2022. Yang pelaksanaannya disesuaikan dengan desa adat setempat dan diatur oleh Prajuru Desa masing-masing;
IDA BHATARA NYEJER DI PURA BALE AGUNG /DESA Sekembalinya dari Melasti. Ida Bhatara nyejer di Pura Bale Agung /Desa sampai dengan Tanggal 02 Maret 2022, dan setelah selesai Ngaturang Tawur Kesanga, Ida Bhatara kembali ke Kahyangan masing-masing manut dresta soang-soang.
2. Pengerupukan / Tawur Agung
Selanjutnya satu hari sebelum nyepi diadakanya kegiatan Taur Agung ( Mecaru ) yang intinya ialah berdoa, meminta keselamatan alam semesta, dunia dan semua ciptaan-Nya. Umumnya dilaksanakan setiap desa di catus pata (perempatan jalan), lambang keseimbangan.
Tawur Agung diselenggarakan di sandhyakala (malam). Kemudian diteruskan dengan ngrupuk dengan bawa obor, taburan nasi. Didampingi ogoh-ogoh yang disebut patung raksasa.
Namun semenjak covid setiap perayaan Tawur Agung tidak ada perayaan Ogog-ogoh. Namun kali ini perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Gubernur Bali telah memberikan izin kepada para pemuda di Bali untuk menggelar Pawai Ogoh-Ogoh.
Namun tetap dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aturan PPKM level 3 di Bali.
Surat Edaran MDA untuk Perayaan Pengerupukan Nyepi 2022
NGERUPUK Akhir dari pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga terutama di tingkat Desa, Banjar dan Rumah Tangga adalah dengan melaksakan upacara Mabuu-buu atau lebih dikenal dengan Ngerupuk. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat Ngerupuk antara lain:
- Ngerupuk agar dilaksanakan dengan sradha bhakti sesuai dengan nilai-nilai kesucian keagamaan serta dipimpin oleh Bendesa/Klian Adat dan Perbekel setempat, sedangkan untuk di tingkat rumah tangga dipimpin oleh kepala keluarga.
- Sarana pokok Ngerupuk berupa: api seprapak (meobor obor), bawang putih, mesui, jangu dan bunyi-bunyian. Ngerupuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi desa setempat dengan menerapkan Protokol Kesehatan penanggulangan Covid-19.
3. Nyepi (Hari Raya Nyepi)
Dalam Hari Nyepi ini, masyarakat hindu Bali menghentikan semua aktivitas yang bisa dilakukan. Mereka berdiap diri di rumah masing-masing.
Pada perayaan Nyepi Sipeng kali ini dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 03 Maret 2022 selama sehari penuh (24) jam sejak jam 06.00 Wita sampai dengan jam 06.00 Wita keesokan harinya.
Hal penting yang dilakukan yang dikenal dengan Catur Brata Panyepian :
- Amati Gni, yaitu: tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.
- Amati Karya, yaitu: tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.
- Amati Lelungan, yaitu: tidak berpergian, akan tetapi senantiasa introspeksi diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi /Ista Dewata.
- Amati Lelanguan, yaitu: tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih bathin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.
Pelaksanaan Catur Brata Panyepian ini supaya dilaksanakan dengan tertib. Menghimbau kepada umat Hindu agar melaksanakan Brata Panyepian seperti: tidak ada bunyi pengeras suara dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam hari.
Dapat diberikan pengecualian bagi yang menderita atau sakit dan membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan.
Pada konsepnya, saat Nyepi, kelima indera kita diredakan oleh kekuatan manah dan budhi. Menghilangkan nafsu indera bisa tumbuhkan kebahagiaan yang aktif hingga kualitas hidup kita meningkat. Untuk orang yang mempunyai kemampuan khusus, mereka lakukan tapa yoga brata samadhi saat Nyepi.
4. Ngembak Geni.
Di hari ini, Simakrama dilaksanakan; berjabatan tangan untuk meminta maaf dan memaafkan, saling berkunjung untuk berterima kasih. Semua kegiatan dan pernak-pernik Hari Raya Nyepi yang dibungkus oleh Bhakti sebagai usaha umat Hindu untuk memancarkan Kebenaran (Sathyam), Kesucian dan Keheningan (Sivam), dan Kecantikan (Sundaram).
Lewat beragam ritus dan pertarungan religius melawan kejahatan dan nafsu amarah manusia ialah langkah penting untuk merealisasikan perdamaian.
Baca juga : Tujuan Perayaan Hari Raya Nyepi
Pada tahun 2022 rangkaian hari raya nyepi yang terahir pa Hari Jumat, mulai pukul 06.00 wita tanggal 04 Maret 2022 dilaksanakan acara Ngembak Gni yaitu Ngelebar Brata Panyepian, melakukan Sima Krama, Dharma Santi dengan penerapan protokol kesehatan Covid 19.