Uniknya Patung Bung Karno dari Anyaman Bambu di Bali

Patung Bung Karno dari Anyaman Bambu di Bali

Uniknya Patung Bung Karno dari Anyaman Bambu di Bali. Menjadi poros wisata Indonesia, tak membuat Bali lantas puas begitu saja. Beragam inovasi wisata terus dicetuskan. Tempat-tempat atau ikon baru tak henti bermunculan. Salah satunya adalah Patung Bung Karno dari Anyaman Bambu.

Patung Bung Karno dari Anyaman Bambu Garapan Seniman Bali

Patung tersebut merupakan maha karya seniman asli Bali, I wayan Agus Eri Putra. Ia adalah pematung asal Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar Bali.

Patung ini bukan proyek pertama sang seniman. Sebelumnya, ia telah menggarap sejumlah patung unik dan ikonik. Sejumlah 9 patung dedari yang di tempatkan di Alas Harum adalah buatannya.

Meski begitu, pembuatan patung Bung Karno ini tidak mudah. Apalagi ia adalah tokoh besar yang semua orang mengenal wajahnya. Dengan demikian, mimik wajah juga postur tubuh harus dibuat detil. Demi mendapatkan hasil terbaik, proses pengerjan dilakukan dengan mempelajari terlebih dahulu postur dan wajah the founding Father itu.

Kemudian, mengingat ukuran patung yang besar, dalam pembuatannya diperlukan bantuan banyak seniman lainnya. Setidaknya ada 15 seniman dilibatkan dalam penggarapan patung ikonik dari tokoh bersejarah itu.

Tertinggi di Indonesia

Patung Bung Karno dari anyaman bambu ini menganotongi rekor MURI sebagai patung anyaman bambu tertinggi di Indonesia. Tinggi patung tersebut menjangkau 19 meter dengan lebar 13 meter. Ukurannya yang raksasa membuatnya tak ayal memiliki bobot hingga 3 ton.

Proses Pembuatan Hingga Siap Pajang

Adapun, pengerjaan Patung Bung Karno dari bambu ini memakan waktu 2 bulan. Pengerjaan itu sendiri dilakukan di Balai Banjar Kelingkung. Namun, patung diletakkan di Alas Harum Bali. Jarak kedua tempat itu sekitar 13 km.

Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya, patung dibuat menjadi 15 potongan, terdiri dari bagian kepala, dada, perut, pinggul, tangan dan kaki. Bagian-bagian tersebut diangkut ke Alas Harum secara bertahap. Selanjutnya, patung tersebut disusun menjadi kesatuan utuh setelah sebelumnya dipasang stagernya.

Alasan Dipilih Tokoh Bung Karno

Sementara itu, pemilik objek wisata Alas Harum, I Made Ardana pernah mengatakan alasan di balik pemilihan Bung Karno sebagai objek patung baru di destinasi miliknya. Ia mengambil spirit atau semangat Sang Proklamator yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Semangat tersebut perlu diteladani dalam kondisi Bali khususnya dan Indonesia umumnya yang tengah kembali bangkit setelah ‘dihantam’ pandemi. Materialnya pun menggunakan bambu yang dinilai ramah lingkungan.

Alas Harum bakal semakin lengkap

Alas Harum sendiri merupakan wisata agro yang ada di kawasan Tegallalang. Kawasan ini sendiri, sebelumnya telah masyur dengan destinasi Tegallalang Rice Terrace yang merupakan kawasan persawahan alami yang berundak-undak atau mengusung sistem terasering.

Sementara Alas Harus merupakan tempat wisata yang menyuguhkan informasi serta atraksi pembuatan kopi Luwak hingga siap konsumsi—bahkan bisa icip-icip juga.

Selain itu, tempat wisata tersebut memiliki panorama alam hijau dengan sawah berbukit atau terasering dengan aliran sungai di tengahnya. Di sini juga terdapat 6 spot foto menarik, mulai dari Dancing Bridge, Bird Nest, Pekak Brayut, Gorila, Glass Flooring, dan Education Temple.

Kehadiran Patung Bung Karno dari anyaman bambu tersebut akan melengkapi berbagai wahana atau spot menarik yang sudah ada sebelumnya tersebut.

Oleh karena itu, saat ke Tegallalang Rice Terrace jangan lupa sempatkan untuk melipir ke tempat ini ya dan dapatkan pemandangan ikonik Patung Bung Karno yang ikonik dari anyaman bambu itu. Apalagi, kedua tempat itu tak jauh, jaraknya hanya kurang dari 1 km saja. (y)