Triponnews.com – Tim Bulu Tangkis Indonesia di paksa mundur dari ajang All England membuat shock para pemain bulu tangkis indonesia. Nyatanya dengan persiapan matang, biaya besar setelah mengikuti beberapa latian, namun harus mundur dari ajang All England.
Kejadian ini ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir. Seperti diketahui, Tim Bulu Tangkis Indonesia dipaksa mundur setelah mendapat email dari NHS untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Kondisi semua tim bulu tangkis Indonesia, tetapi dikarenakan salah satu penumpang pesawat pada penerbangan Istanbul-Birmingham terkonfirmasi positif Covid-19.
All England 2021, 4 Fakta Tim Bulu Tangkis Indonesia di Paksa Mundur
Dikutip dari kompas.com, ada 5 fakta yang di alami Tim Bulu Tangkis Indonesia yang dipaksa mundur dari ajang All England.
1. Adanya kontroversi
Sejumlah kontroversi yang ditemukan di balik mundurnya pebulu tangkis Indonesia. Pertama, misteri penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini belum diungkapkan.
Kedua, wakil Turki sempat diperbolehkan bertanding, meski akhirnya dinyatakan WO. Ketiga, Indonesia dilarang bertanding meski para atlet sudah divaksin Covid-19 dua kali dan taat protokol kesehatan.
2. Menjadi Puncak Trending di Twitter
Sebagai ungkapan kekecewaan atas keputusan itu, warganet pun menggaungkan tagar #BWFMustBeResponsible di Twitter. Tagar itu ditujukan untuk meminta keadilan dari federasi bulu tangkis dunia (BWF).
Sehingga banyak warganet beranggapan, keputusan tersebut tidak adil karena atlet Indonesia telah dinyatakan negatif menjelang pertandingan. Aksi protes di media sosial juga dilayangkan oleh para pemain bulu tangkis Indonesia yang berlaga
3. Mundurnya Wakil Turki
BWF akhirnya resmi memastikan bahwa tunggal putri asal Turki Neslihan Yigit, juga mundur dari All England 2021, menyusul Indonesia.
Sebelumnya, kontroversi tengah menerpa Yigit yang tetap berkiprah di All England 2021. Sebab, dia tetap diperbolehkan tampil meski bepergian satu pesawat dengan tim Indonesia dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya mengatakan, Yigit juga sebenarnya mendapat email dari NHS untuk melakukan isolasi mandiri.
Namun, ia tidak langsung melapor ke pihak penyelenggara. Hasilnya, Yigit pun tetap dijadwalkan bertanding. “Dalam arti, begitu terima e-mail, tim Indonesia langsung melapor kepada panitia, tetapi si orang Turki ini tidak lapor,” kata Desra.
4. Adanya Opsi penghentian All England 2021
Indonesia terus berupaya meminta kejelasan setelah dipaksa mundur dari All England, termasuk pengajuan opsi penghentian turnamen. “Kalau memang angka positif dialami oleh atlet atau official cukup besar atau masif ya hentikan saja All England 2021.
Opsi penghentian sementara juga diajukan Indonesia. Hal ini seperti yang dilakukan dalam turnamen Australia Open di Melbourne. Artinya, tidak hanya Indonesia, semua pertandingan terjadwal harus dihentikan.
Hal ini supaya semua peserta bisa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Baru setelahnya pertandingan bisa kembali dijalankan.