Cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu

Cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu

Cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu – Tidak seorang pun di dunia ini yang dapat memilih untuk dilahirkan dalam keadaan sempurna secara fisik atau psikologis. Atau dilahirkan dengan keterbatasan dalam kedua aspek tersebut. Faktanya, banyak orang di sekitar kita yang terlahir dengan kondisi terbatas dalam beberapa hal, merekalah yang kita kenal dan sering disebut sebagai orang berkebutuhan khusus.

Di atas semua perbedaan tersebut, manusia tetaplah ciptaan Tuhan dan harus diperlakukan sama dan hak-haknya harus diperhatikan. Namun fakta di lapangan menunjukkan masih tingginya perbedaan perlakuan terhadap anak berkebutuhan khusus dengan anak pada umumnya. Beberapa tidak peduli bahkan sampai enggan untuk sekedar berinteraksi dengan mereka.

Cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu

Lalu bagaimana nasib anak-anak ini? Dan bagaimana cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu? Haruskah mereka tinggal di rumah dan menarik diri dari masyarakat? Tidakkah mereka pantas untuk bermimpi? Tidakkah mereka pantas untuk tersenyum dalam hidup? Apakah mereka tidak layak untuk dapat membangun dan mempersiapkan masa depan mereka?

Inilah yang harus kita renungkan sebagai orang yang lahir dalam keadaan lebih beruntung dari mereka, dan kita juga harus menanamkan dalam diri kita masing-masing bahwa di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Begitu juga dengan mereka yang berkebutuhan khusus, pasti ada kelebihan di dalamnya.

Salah satu cara untuk dapat membantu anak berkebutuhan khusus agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik dan mencapai impiannya adalah melalui pendidikan.

Beruntung kita di Indonesia sudah memiliki program pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yang diwujudkan dalam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang lebih fokus pada pengembangan softskill dan hardskill, serta pendidikan inklusi sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 002/U/1986 tentang Pendidikan Terpadu bagi Anak Disabilitas.

Anak Berkebutuhan Khusus – Anak Tunarungu

Yang mengatur bahwa anak berkebutuhan khusus juga memiliki payung hukum yang menjamin haknya untuk memperoleh kesempatan belajar dengan anak non disabilitas seusianya dalam satu atap pendidikan.

Dilanjutkan dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat khusus. Melalui peraturan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan setiap bupati dan bupati menetapkan minimal 1 SD dan 1 SMP di daerah yang harus menerima orang tua yang mendaftarkan anaknya berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah tersebut.

Program pendidikan di bawah payung hukum telah dilaksanakan untuk membantu mengasuh anak berkebutuhan khusus di Indonesia hingga saat ini. Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang beragam, salah satunya adalah tunarungu.

Mengutip dari beberapa situs, anak tunarungu adalah anak dengan gangguan pendengaran yang mengakibatkan sangat sedikit atau tidak ada pendengaran. Sama seperti anak berkebutuhan khusus dengan karakteristik lainnya, anak tunarungu juga mendapatkan kesempatan yang sama dalam dunia pendidikan melalui sekolah luar biasa dan sekolah inklusi.

Tapi kalau bicara pendidikan atau mendidik anak-anak ‘khusus’ ini, terutama anak tunarungu, apakah hanya bisa dilakukan oleh pendidik? Apakah kita sebagai warga negara tidak mampu mendidik mereka?

Jawabannya ya, lalu bagaimana? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan memberikan beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua, anggota keluarga, dan masyarakat dalam bekerja sama mendidik atau membina anak tunarungu.

1. Beri Perhatian

Memperhatikan merupakan dasar dari segala upaya dalam mendidik anak tunarungu, karena pada dasarnya mendidik anak berkebutuhan khusus merupakan sesuatu yang membutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra. Cara memberikan perhatian ini dapat diwujudkan dengan menghargai anak dalam apapun yang dilakukannya.

Baca juga : 12 Tips Mengajari Anak Autis Membaca Di Rumah Dengan Mudah

Perhatian ini juga dapat diwujudkan dengan memberikan kasih sayang atau afeksi yang lebih kepada anak tunarungu agar mereka merasa dicintai, dan mengutamakan mereka dalam kegiatan yang tidak dapat mereka lakukan sendiri sehingga mereka benar-benar merasa diperhatikan.

2. Tumbuhkan Pemahaman Diri

Menumbuhkan pemahaman diri merupakan salah satu kunci dalam membina atau mendidik anak tunarungu. Hal ini dapat diterapkan dengan memberikan pemahaman tentang kondisi fisik mereka, sehingga mereka mampu memahami semua kekurangan fisik tersebut dan tetap menghargai diri mereka sendiri meskipun memiliki keterbatasan.

Kita juga harus memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya memperhatikan sudut pandang orang lain, karena pada umumnya karena kekurangan fisik yang mereka miliki, anak tunarungu cenderung memiliki egosentrisme yang lebih tinggi daripada anak normal pada umumnya.

Sehingga dengan mengajarkan mereka pentingnya cara pandang orang lain dapat mengurangi egosentrisme yang ada pada anak tunarungu. Membantu mereka mengidentifikasi minat dan bakat mereka serta menentukan aspirasi mereka untuk masa depan juga merupakan bentuk tumbuhnya pemahaman diri bagi anak tunarungu.

3. Melatih Kemampuan Komunikasi

Keterbatasan anak tunarungu dalam mendengar suara disekitarnya membuat mereka kesulitan untuk berkomunikasi secara lisan. Di sini kita bisa mengajari mereka melalui beberapa hal seperti mengamati dan memahami gerakan lidah dan bibir lawan bicara, lalu menyuruh mereka mengulang ucapan lawan bicara.

Simak juga : 14 Cara Efektif Mendidik Anak Yang Baik Dan Benar Di Usia Emas

Kita juga bisa melatih komunikasi mereka dengan membacakan teks bersama mereka sehingga mereka memiliki perbendaharaan kata yang beragam, dan mereka mampu memahami bunyi dari setiap kata yang dibaca atau didengar. Hal-hal tersebut dapat dilakukan untuk membantu anak membiasakan diri berekspresi dan berkomunikasi secara verbal, sehingga tidak hanya mengandalkan bahasa isyarat.

4. Memberikan Motivasi

Dalam proses mendidik anak tunarungu, kita juga harus memotivasi anak melalui beberapa hal, seperti pujian verbal atau melalui gerak tubuh dengan mengacungkan jempol, memberikan tepuk tangan, dan lain sebagainya. Kita juga dapat memotivasi mereka dengan memberikan penghargaan atas hal-hal yang telah mereka lakukan.

Hadiah ini tidak selalu tentang hadiah besar, bisa juga dengan memberi mereka stiker bintang atau hanya memberi mereka permen. Bentuk motivasi lain yang bisa kita berikan adalah dengan memberikan dukungan kepada mereka untuk hal-hal yang ingin mereka lakukan atau coba selama itu adalah kegiatan yang positif.

5. Merencanakan Karier

Pendidikan yang kami berikan kepada anak tunarungu tidak lain adalah untuk membantu mereka, dalam merencanakan masa depan mereka melalui karir yang akan mereka ambil. Oleh karena itu, kita juga dapat mendidik anak tunarungu dalam merumuskan karir yang akan mereka lakukan dengan mengenalkan mereka pada jenis pekerjaan yang tidak memerlukan ketangkasan dalam berbicara dan mendengarkan.

Hal ini juga dapat membantu mereka melihat peluang karir yang ada sesuai dengan kelebihan yang mereka miliki. Kita juga bisa mengikutsertakan mereka dalam kursus/pelatihan untuk mengembangkan bakat mereka, atau mengajari mereka untuk menciptakan sesuatu yang berharga dari kreativitas mereka sendiri.

Pada hakekatnya mendidik anak tunarungu hampir sama dengan mendidik anak normal pada umumnya, namun membutuhkan kesabaran yang lebih besar dan usaha yang lebih keras. Namun pada kenyataannya mereka dan semua anak berkebutuhan khusus lainnya adalah anak manis yang perlu didukung dengan kasih sayang agar dapat angkat kepala mereka. Dunia dan menempatkan senyum di wajah Anda.

Baca juga : 11 Cara Mendidik Anak Yang Malas Belajar Agar Bisa Berubah

Nah itu dia beberapa tips dan Cara Mendidik Dan Membina Anak Tunarungu semoga bermanfaat (agus*)