Harus Waspada! Beberapa Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan

Bahaya Rokok Electric Bagi Kesehatan

Harus Waspada! Beberapa Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan – Seberapa berbahayakah rokok elektrik? Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan rokok elektrik atau vape semakin populer. Rokok elektrik adalah alat yang berfungsi seperti rokok.

Tetapi tidak menggunakan atau membakar daun tembakau, melainkan mengubah cairan menjadi uap yang dihirup oleh perokok ke dalam paru-paru. Rokok elektrik mengandung nikotin, bahan kimia lain, dan rasa serta beracun.

Vape sering dijadikan alternatif bagi perokok berat yang ingin berhenti merokok secara perlahan. Berbagai bukti menunjukkan Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan, sama seperti bahaya rokok tembakau.

Lalu, apakah rokok elektrik lebih berbahaya daripada rokok tembakau? Pertanyaan ini tidak mudah untuk dijawab karena memerlukan penelitian lebih lanjut, sedangkan penelitian saat ini masih bersifat jangka pendek.

Dikutip dari laman kami, vape memang lebih aman daripada rokok tembakau karena memiliki risiko yang sangat kecil bagi perokok pasif atau orang di sekitarnya. Namun, beberapa ahli tetap menyarankan untuk tidak mengandalkan rokok elektrik.

Baca Juga: 8 Manfaat Peregangan Otot Jika Dilakukan Setiap Hari

Vape memiliki risiko bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka panjang. Mengingat penelitian tentang vape masih dalam tahap awal, ada baiknya berhati-hati untuk tidak mengkonsumsinya dalam waktu lama. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bahas dulu jenis-jenis vape dan rokok elektrik bersama kami!

Jenis Vape dan Rokok Elektrik

Para perokok vape tentunya sudah tahu bahwa rokok elektrik itu ada bermacam-macam jenisnya, tidak hanya satu. Harga rokok elektrik mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk vape terbaik.

Meski memiliki berbagai jenis dan harga yang terjangkau, rokok elektrik tetap berbahaya bagi kesehatan. Berikut jenis-jenis rokok elektrik yang bisa Anda ketahui.

1. Pen Vaporizer

Alat penguap jenis pena memiliki bentuk seperti pena seperti namanya. Vape jenis pen memiliki bentuk yang paling kecil sehingga dapat dibawa kemana-mana dan dapat menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan vape. Ada dua jenis elemen pemanas yang dapat Anda pilih:

  • Atomizer: suatu elemen pemanas yang berfungsi untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin di dalamnya. Alat penyemprot harus diganti ketika panas yang dihasilkan sudah menurun kualitasnya sehingga vape terasa tidak enak. Terdapat tangki sebagai tempat bahan untuk dipanaskan, dekat dengan alat penyemprot
  • Cartomizer: kombinasi antara cartridge dan atomizer. Pada tipe ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas vape tipe pena.

Alat penguap pena membutuhkan baterai sebagai energi untuk memanaskan elemen pemanas. Baterainya berkapasitas 1300 mAh dan memiliki tegangan 3,7 V serta dapat diisi ulang. Namun pengguna juga harus berhati-hati karena baterainya bisa meledak.

2. Portable Vaporizer dengan Mod

Jenis rokok elektrik lainnya, ada jenis vape portabel yang lebih besar dari vaporizer jenis pena. Meski lebih besar dari pen vaporizer, Anda tetap bisa memasukkan vape jenis portable di saku celana Anda.

Vape jenis portable memiliki elemen pemanas dan komponen baterai, namun cairan vape tidak bersentuhan langsung dengan elemen pemanas.

Jadi, vape ini bisa menghasilkan rasa yang lebih enak dan sedikit asap. Baterai vape jenis portable bisa bertahan 2-3 jam bahkan lebih. Jumlah uap yang dapat dihasilkan tergantung pada daya baterai, jumlah elemen pemanas, komposisi dalam cairan vape. Namun vape yang menghasilkan panas tinggi meningkatkan risiko meledak.

Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan

Berbagai kandungan kimia yang ada dalam vape dapat menimbulkan berbagai masalah yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Berikut ini adalah bahaya rokok elektrik bagi kesehatan yang harus Anda ketahui:

1. Membuat Kecanduan

Rokok elektrik mengandung nikotin yang dapat membuat penggunanya ketagihan seperti halnya rokok tradisional yang mengandung tembakau. Pengguna bisa kecanduan dan memiliki keinginan yang berlebihan untuk merokok.

Hal ini sering terjadi pada orang yang belum pernah merokok, kemudian mencoba vape untuk menghindari bahaya merokok tembakau dan kemudian menjadi kecanduan.

Ketika keinginan untuk merokok tertunda, pengguna dapat mengalami berbagai gejala seperti gelisah atau merasa tidak nyaman. Yang mengkhawatirkan jika gejalanya sudah dialami sejak remaja. Banyak anak muda yang tidak mengetahui berbagai kandungan vape dan menganggapnya lebih aman daripada rokok tembakau.

Selanjutnya, mereka menjadikan vape sebagai kecanduan baru. Rokok elektrik memang memiliki beragam rasa dan aroma, sehingga mudah menarik perhatian anak muda.

2. Meningkatkan Tekanan Darah

Nikotin merupakan zat beracun yang dapat meningkatkan tekanan darah, memicu pelepasan hormon adrenalin, selain bersifat adiktif. Kedua hal ini dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Sudah tahu bahaya rokok elektrik bagi kesehatan?

3. Menyebabkan Gangguan Pada Otak

Anak muda yang menggunakan rokok elektrik berdampak pada otak. Pada masa remaja, bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol impuls dan mengatur pengambilan keputusan belum sepenuhnya terbentuk.

Akibatnya, mereka lebih sembrono dalam mengambil risiko yang dapat membahayakan kesehatan seperti mengonsumsi nikotin dan obat-obatan terlarang. Remaja yang mengonsumsi nikotin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan mood, kecanduan, dan gangguan belajar. Tidak ada rokok yang tidak berbahaya termasuk vape.

4. Menyebabkan Penyakit Paru-Paru

Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan selanjutnya adalah menimbulkan penyakit paru-paru akibat sisa-sisa zat berbahaya yang beterbangan di udara. Ini sama dengan bahaya rokok tembakau. Salah satu zat yang muncul sebagai residu dari rokok elektrik adalah diacetyl, yang terbukti dapat merusak paru-paru.

Ada juga zat berbahaya lainnya seperti benzena, zat beracun yang ditemukan dalam asap kendaraan dan logam berat. Jadi tidak ada rokok elektrik yang aman karena vape atau rokok sama-sama berbahaya dan sebaiknya tidak dikonsumsi.

5. Meningkatkan Risiko Penyalahgunaan Alkohol

Apakah penggunaan rokok elektrik berhubungan dengan alkohol? Jawabannya bisa ya atau tidak. Meskipun klaim ini perlu dibuktikan kebenarannya. Penggunaan rokok elektrik jenis apapun termasuk pod yang disertai dengan alkohol dapat memicu reaksi negatif bagi tubuh.

6. Meningkatkan Keinginan untuk Merokok

Banyak orang beralih ke rokok elektrik dengan dalih berhenti merokok. Meski ada yang berhasil, tak sedikit malah kembali ke rokok tembakau karena keinginan yang meningkat. Selain itu, orang yang sama sekali tidak pernah merokok mungkin tertarik untuk mencobanya, setelah muak dengan rokok elektrik.

Pengguna rokok elektrik yang sebelumnya tidak mengenal rokok tradisional akan memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk mencobanya. Merokok memang bisa menjadi pintu gerbang untuk mencoba berbagai hal adiktif lainnya.

7. Berbahaya Bagi Ibu Hamil dan Sekitarnya

Jika Anda atau orang-orang di sekitar Anda sedang hamil, sebaiknya hindari penggunaan vape atau berada di dekat orang yang melakukan vape.

8. Menyebabkan Sakit Mata

Asap rokok elektrik yang kental dan menggumpal di dalam ruangan dapat menyebabkan munculnya zat volatile organic compound (VOC). Zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, sampai batas tertentu.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata Yang Baik

Tidak hanya itu, VOC juga dapat menyebabkan sakit kepala, mual, dan kerusakan pada ginjal, hati, dan sistem saraf.

9. Beresiko Menyebabkan Kanker

Pertanyaan “apakah rokok elektrik berbahaya” menjadi semakin tak terbantahkan dengan risiko kanker. Vape atau rokok elektrik mengandung nikotin cair, serta pelarut seperti propilen glikol, gliserin, dan diether glikol, sehingga menyimpan potensi bahaya bagi tubuh.

Ketika zat tersebut di atas dipanaskan, maka akan menghasilkan zat yang disebut nitrosamin. Zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

10. Penyakit Jantung

Tidak hanya buruk bagi paru-paru, nikotin dalam vape juga dapat mengiritasi jantung. Ketika nikotin diserap melalui aliran darah, kelenjar adrenal dapat dirangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat. Sudah tahu bahaya rokok elektrik bagi kesehatan?

Demikian ulasan artikel yang kami buat tentang harus waspada! beberapa Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan, semoga bermanfaat.