Pura Tirta Empul di Tutup pada saat banyu pinaruh yang jatuh pada hari minggu 29 agustus 2021. Penutupan ini bertujuan untuk mecegah kerumunan Saat Banyu Pinaruh karena sistuasi pandemi covid-19.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tempat pengelukatan Pura Tirta Empul selalu ramai oleh masyarakat yang ingin melakukan pembersihan secara spiritual. Terutamanya pada saat banyu pinaruh yang di laksanakan satu hari sesudah perayaan hari raya saraswati.
Kapolsek Tampaksiring sampaikan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Camat Tampaksiring, Perwakilan Dinas Pariwisata Gianyar, Perbekel Manukaya, Bendesa Tradisi Manukaya dan barisan, berkaitan penerapan Saraswati dan Banyu Pinaruh yang jatuh pada Sabtu (28/8/2021) dan Minggu (29/8/2021).
Pura Tirta Empul di Tutup saat Banyu Pinaruh
Dia menghimbaukan untuk pemedek yang akan melakukan pengelukatan pada saat Banyu Pinaruh tidak di perbolehkan, Di TUTUP dan dijaga ketat” katanya.
Bila ada pemedek yang telah telanjur tiba di Tirta Empul dengan tujuan melukat, Satuan tugas dan petugas gabungan akan meminta pemedek itu akan disuruh pulang. “Ada Pecalang dan anggota Polsek Tampaksiring yang berjaga-jaga dan melakukan patroli,” katanya.
Dia juga memperjelaskan, peraturan ini bukanlah dari Kapolsek, atau Camat. “Ini sebagai peraturan pemerintah untuk meminimalkan penyebaran virus COVID-19,” tegasnya, Kamis (26/8).
Namun Pemedek yang akan melakukan persembahyangan di Pura Tirta Empul masih tetap dibolehkan dengan catatan dilaksanakan terbatas.
Minimal 15 orang sesuai Surat Edaran Bersama PHDI Bali dan MDA Bali. “Jika melukat itu kan perlu waktu yang lama, dan benar-benar rawan penyebaran COVID. Melukat pada saat banyu pinaruh bertepatan dengan pemerlakukan PPKM,” katanya.
AKP Suardini mengharapkan semua warga bisa memahami dan mematuhi keputusan pemerintah yang sudah diputuskan. “Karena ini untuk kepentingan bersama supaya penyebaran COVID-19 dapat tekan dan segera dapat kembali normal,” pungkasnya.
