Setelah Video Mesum, Desa Adat Batur Melakukan Pecaruan di Gunung Batur

Setelah Video Mesum, Desa Adat Batur Melakukan Pecaruan di Gunung Batur
Setelah Video Mesum, Desa Adat Batur Melakukan Pecaruan di Gunung Batur

BANGLI, TRIPONNEWS.com – Setelah Video Mesum, Desa Adat Batur Melakukan Pecaruan di Gunung Batur. Gunung Batur merupakan kawasan yang di sucikan oleh masyarakat Bali selain Gunung Agung. Karena kedua gunung ini dianggap sebagai lingga buana atau lingga alam yang memiliki arti penting dalam kehidupan religi masyarakat Bali.

Gunung Batur dianggap sebagai wujud Pradhana (perempuan), sedangkan Gunung Agung dianggap perwujudan Purusha (laki-laki). Keduanya berjalan berdampingan antara Purusha dan Pradhana. Hal ini tidak bisa dipisahkan karena senantiasa bersinergi untuk melahirkan kesuburan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

Beredar Video Mesum di Gunung Batur

Tetapi baru-baru ini, masyarakat Bali di hebohkan dengan sebuah video mesum yang di lakukan oleh 2 orang warga asing ( Rusia ). Video mesum ini diduga dilakukan oleh Model Rusia Miha Nika.

Video mesum yang berdurasi 3 menit 44 detik viral dan membuat masyarakat Bali Resah. Polsek Bangli langsung melakukan pengecekan tentang lokasi tempat pembuatan video tersebut dan melacak keberadaan ke dua tamu rusia tersebut. Apakah masih di Indonesia atau sudah pulang ke negaranya. Karena video tersebut di unggah tahun lalu.

Setelah diketahui lokasi pembuatan video mesum tersebut di lakukan di jalur pendakian gunung Batur. Pecaruan dilakukan oleh Krama Desa Adat Batur pada Hari Suci Kuningan, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga : Aktivitas Seru Mendaki Gunung Batur dengan Mobil Jeep 4WD, Patut dicoba

Menurut Jero Gede Batur Duhuran” pacaruan yang dilakukan merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesucian Gunung Batur secara niskala dan berkelanjutan.

“Menjaga kelestarian dan kesucian Gunung dan Danau Batur dan sekitarnya, merupakan tugas kami. Dalam tradisi kami tugas itu diistilahkan Juru Sapa dan Juru Sapuh lingga Ida Bhatari. juru Sapa artinya melayani, Juru Sapuh artinya merawat,” katanya

Kawasan Suci Gunung Batur

Pihaknya menekankan, pelaksanaan pacaruan yang digelar bukan semata-mata lantaran adanya video berkonten asusila diduga dibuat di lereng Gunung Batut yang mengemuka ke publik belakangan. Kebetulan, pada Senin (26/4/2021), Desa Adat Batur akan menggelar upacara di Pura Pasar Agung Batur.

“Macaru ini tidak semata-mata karena kemarin ada menyebar video asusila di internet. Kebetulan juga akan digelar pujawali, sehingga kami tetap melakukan pembersihan secara niskala, sebagai upaya kami menjaga kesucian Gunung Batur yang diyakini sebagai lingga Ida Bhatari Danuh,” jelasnya.

Meski demikian, Jero Gede menambahkan bahwa tindakan dalam video tersebut adalah bentuk penodaan terhadap Gunung Batur yang diyakini sebagai lingga dari Bhatari Dewi Danuh. “Sebagai tanggung jawab masyarakat Batur, kami selalu berupaya menjaga kesucian kawasan-kawasan suci kami, misalnya jika ada orang meninggal di Gunung atau Danau Batur, setidaknya kita lakukan penyucian kembali,” ucapnya.

Terhadap kasus video berkonten asusila itu, Jero Gede berharap otoritas terkait dapat menjadikan atensi masalah ini. Pun, kepada pelaku yang muncul di video tersebut, jika masih di Bali diharapkan bisa sadar dan memohon maaf.

“Mari kita jaga kelestarian dan kesucian Gunung, Danau, juga Kaldera Batur, baik secara sekala maupun niskala,” tandasnya.

Baca juga : Mendaki Gunung Batur Menjadi Wisata favorit wisatawan Domestik, Ini alasanya

Sejumlah lontar Bali menyebutkan bahwa Gunung dan Danau Batur dijelaskan sebagai salah satu titik kawasan suci yang ada di Bali. Bahkan, secara mitologi Gunung Batur dan Gunung Agung merupakan potongan Gunung Mahameru di Jambudwipa.

Kedua potongan tersebut diterbangkan ke Bali untuk menstabilkan Pulau Bali. Atas dasar itulah kemudian dua gunung berapi itu dianggap suci dan disucikan masyarakat.