Tari Kecak Bali – Sejarah, Makna dan Filosofi yang Perlu diketahui

Tari Kecak Bali - Sejarah, Makna dan Filosofi yang Perlu diketahui

Maka makna nilai moral dalam tarian kecak ini adalah kasih yang ikhlas akan meraih kemenangan dengan doa dan kesungguhan.

Filosofi Tari Kecak Bali

Melihat sejarah dan cerita yang diangkat lewat gerakan tari kecak, karena itu kita dapat pahami arti dan filosofi tarian ini. Berikut ialah beberapa hal yang bisa kita pelajari dari tarian kecak, yakni:

Nilai Seni Tinggi – Walau tarian ini tidak diiring oleh musik atau gamelan, tetapi tari cak masih tetap kelihatan cantik dengan pergerakannya yang solid dan enerjik. Tiap pergerakan yang dilakukan oleh penari selalu serasi dan mempunyai nilai seni tinggi.

Baca Juga : Pembelian Tiket Tari Kecak di Uluwatu – Langsung dapat Potongan HargaCash Back

Meskipun penonton tarian ini bukanlah beragama Hindu dan tidak mengerti cerita apa yang diangkat, tapi ditegaskan semua penonton akan menikmatinya. Bahkan juga dalam perubahan, tari tradisional Bali ini dapat dilaksanakan secara massal dalam jumlah ribuan penari laki laki.

Percaya akan Kekuatan Tuhan – Dalam pertunjukan tari kecak ada episode yang bercerita saat Rama minta bantuan para Dew. Ini memberikan pelajaran jika Rama benar-benar yakin pada kekuatan Tuhan sebagai sosok penolong.

Di samping itu, tarian ini dipercayai sebagai ritual untuk mendatangan dewi yang mampu mengusir penyakit dan melindungi masyarakat dari kekuatan jahat. Dewi yang diundang dalam ritual ini namanya Dewi Suprabha atau Tilotama.

Memiliki Pesan Moral – Tari kecak mendatangkan kiasan cerita yang mendalam dan memiliki kandungan pesan kepribadian untuk para penonton. Misalnya ialah sikap setia dari Shinta pada suaminya, Rama.

Selanjutnya cerita Burung Garuda yang ikhlas mempertaruhkan sayapnya untuk membantu Shinta dari tangan Rahwana. Cerita dan kisah yang didatangkan dalam tarian kecak memvisualisasikan karakter jelek yang dimiliki Rahwana, yakni serakah dan ingin mengambil hak seseorang secara paksakan.

Fungsi dan Kegunaan Tari Kecak Bali

Upacara Sanghyang sebagai ide terbentuknya tari kecak Bali yang merupakan ritual sakral yang dilakukan di Pura oleh warga Hindu Bali. Berlandaskan dari hal itu selanjutnya Wayan Limbak bereksperimen dan mengambil gerakan Sanghyang selanjutnya dijadikan sebagai gerakan tari yang sekarang benar-benar populer.

Tari Kecak berfungsi dalam beberapa aktivitas, diantaranya:

Sarana Hiburan – Kecak dibuat untuk dipentaskan sebagai kesenian ciri khas Bali yang dapat dinikmati oleh warga umum. Tari Cak jadi sarana hiburan masyarakat dan jadi tontontan menarik saat berkunjung ke Bali.

Melestarikan Budaya – Tari kecak bisa terbentuk karena terinspirasi dari upacara Sanghyang dengan dampak cerita saat dipentaskan. Cerita itu dimainkan lewat pergerakan tari sekaligus melestarikan kebudayaan Hindu, khususnya cerita Ramayana yang ada dalam upacara Sanghyang.

Tarian kecak sebagai seni tradisional yang berperan melestarikan budaya Bali. Jalan cerita dalam tarian ini biasanya ialah tentang penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana.

Baca juga : Di buka Kembali Tari Kecak Uluwatu Bali, Ini yang Harus Kamu Tahu

Selanjutnya Rama lakukan berbagai usaha untuk melepaskan dan bawa kembali Dewi Shinta dari cengkraman Rahwana. Salah satunya triknya dengan minta bantuan Dewa Hanuman.

Lokasi Pertunjukkan Tari Kecak

Menonton tari kecak Bali dapat dilakukan di sejumlah lokasi. Satu diantaranya ialah Pura Luhur Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana. Tetapi di masa wabah ini, tari kecak sedikit berbeda. Beberapa penari memakai APD dan penonton diharuskan untuk jaga jarak untuk pencegahan virus corona.