Perayaan Tradisi Aci Manda dan Nyepi Desa di Bugbug Karangasem dilaksanakan pada hari Rabu (2/2) kemarin. Ini sebagai bagian dari pelestarian budaya dan tradisi warisan nenek moyang yang adi luhung.
Kelian Desa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengutarakan, Aci Manda sebagai ritual nedunang (menurunkan) dan mengupacarai Sanghyang Aji Raja Purana, penguasa prasasti pingit di Desa Adat Bugbug.
Perayaan Tradisi Aci Manda dan Nyepi Desa di Bugbug Karangasem
“Tradisi ini dilaksanakan dengan mengelilingi Desa Adat Bugbug secara simbolis dengan berjalan bersama oleh Taruna Pasting dan para pemangku, Daha Taruna – truna Banjar Adat, ancangan desa, penglingsir desa adat, prajuru dan krama Desa. Beberapa Truna Desa membawa sesurakan (dibuat dari pohon enau diisi janur yang dibuat,” katanya.
Menurut Ketua Baga Parhyangan Desa Adat Bugbug, I Wayan Artana, mengatakan, Aci Manda sebagai bagian dari upacara bhuta yadnya menjelang ngesanga (nyepi) sasih kaulu. Adat ini memiliki makna jaga keseimbangan semesta alam, Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
“Satu hari sesudah Aci Manda, untuk Nyepi atau Sipeng Desa Adat Bugbug, jatuh pada penanggal 1 Sasih Kesanga karena Triwara beteng, persisnya pada 2 Februari 2022,” ucapnya.
Mengenal Apa itu Aci Manda (Ngesanga) di Desa Bugbug
Upacara Aci Manda ialah sebuah tradisi Ngesanga yang hanya dilakukan di desa Pakraman Bugbug. Ini dilakukan secara turun-temurun sebagai sebuah budaya yang mentradisi. Dan sebagai satu khasanah budaya yang dipunyai oleh Bali pada umumnya.
Yang wajib dijaga kelangsungannya di mana kata Manda ini memiliki arti keliling atau mengelilingi, menurut kamus Jawa Kuno-Indonesia (1994 : 46-37)
Tradisi Ngesanga/Manda ini dilakukan satu tahun sekali. persisnya tiap sasih kawulu nuju busaya, sajeroning panglong ping: 13,14,15.
Upacara ini dilakukan berdasarkan atas keyakinan turun-temurun dari nenek moyang dan warga Desa Bugbug melakukan tradisi itu dengan apa adanya.
Sesuai yang diturunkan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun dan warga tidak berani mengurangi atau melebihkan upacara itu.
Manda ini dilakukan cuman satu hari Warga melakukan Manda karena mereka berkeyakinan jika dengan melakukan tradisi itu. Warga akan mendapat kesuburan kesejahteraan dan ketenangan
Pelaksanaan Perayaan Tradisi Aci Manda pada umumnya dilakukan oleh semua elemen warga. Namun, dalam pelaksanaanya dilaksanakan oleh Pinandita lanang-istri (Orang yang disucikan didesa Bugbug), Taruna Pasting. Daha-taruna Desa (Krama Arep), Daha-Taruna Banjar tradisi, Prajuru, Nayaka dan BPK (piranti desa adat), Gong Desa.
Perayaan Ngesanga di Pakraman Bugbug termasuk unik karena perayaan semacam ini cuman ada di Desa Pakraman Bubug saja. Ini dikarenakan oleh dalam penggunaan simbol-simbol dan Upakara yang demikian kompleks.
Baca juga : Tradisi Perang Air Perayaan Sambut Tahun Baru di Gianyar Bali
Dimulai dari tipe upakara/bebanten dan fasilitas pendukung yang lain seperti pemakaian Sasurakan (sebatang pelepah enau yang daunnya disisakan pada ujungnya saja dan dihias memakai janur).
Dan Cepetik (canang atau berbentuk persembahan yang dibuat dari janur yang dirangkaikian dan dihias dengan bermacam-macam kembang).
Tahapan Pelaksanaan Aci Manda
1) Tahap Persiapan
Tahap Persiapan adalah menyangkut semua kelengkapan yang terkait dengan bebanten yang disiapkan oleh desa adat, dan persiapan sasurakan dan cepetik yang disiapkan oleh krama Daha-taruna yang ikuti acara Manda tesebut dan persiapan Gong Desa.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan ini terkait dengan pelaksanaan Manda itu yakni aktivitas berkeliling yang dilakukan oleh Pinandita, semua Daha-Truna, piranti desa adat dan gong desa
3) Tahap penutupan
Tahap Penutupan ini diadakan dengan pemujaan bersama di natar Bale Agung (Pura Desa). Dan diakhiri dengan nedunang Sang Hyang Raja Purana dari Pura Piit menuju Pura Panti. Kemudian keesokan harinya dilakukan Catur Brata Panyepian (Nyepi Adat)
Aci Manda ini termasuk upacara Bhuta Yadnya dalam Panca Yadnya. Di mana upacara itu sebagai upacara untuk menyimbangkan Bhuana Agung dan Bhuana alit. Sehingga terwujudnya warga yang sejahtera lahir atau bhatin.
Perayaan Tradisi Aci Manda sebagi Adat Ngesanga untuk warga Dusun Pakraman Bugbug khususnya dan warga Hindu secara umum. Memiliki kandungan nilai sosial dan nilai seni yang mulia. Ini bisa dibuktikan dari kebersamaan ke lingkungan penduduknya yang setia ke tradisi yang exist sampai saat ini.
Dan semua elemen masyarakat Bugbug memiliki antosiasme dan kesadaran yang tinggi pada proses realisasi Aci Manda dengan berpedoman teguh pada falsafah Tri Hita Karana.
Hingga kehadiran Manda di Desa Pakraman Bugbug sebagai salah satu identitas warga Desa Pakraman Bugbug. Ini bisa membedakannya dengan semua desa adat yang berada di Bali tujuannya bukan perbedaan secara vertikal namun secara horizontal.
Namun Aci Manda ini cuman diadakan di Desa Pakraman Bugbug. ( dirangkum dari beberapa sumber )
Baca juga : Tradisi Mekotek Sebagai Pengusir Wabah Mistis di Desa Adat Munggu Bali