11 Etika Anak Kepada Orang Tua Menurut Saramuscaya Hindu

11 Etika Anak Kepada Orang Tua Menurut Saramuscaya Hindu

Etika Anak Kepada Orang Tua Menurut Saramuscaya Hindu. Menghormati orang tua kita adalah hal yang wajib kita lakukan semalam mereka masih hidup. Karena orang tua adalah awal mula lahirnya kita di alam ini. Maka buatlah mereka senang di masa tua mereka dengan selalu menjaga etika yang baik dan sayangi mereka dengan tulus.

Kali ini triponnews.com merangkum etika anak kepada orang tua yang di kutip dari kitab saramuscaya hindu. Berapa hal penting ini mungkin jarang kita temukan di lapangan saat ini.

Etika Anak Kepada Orang Tua Menurut Saramuscaya Hindu

Mari simak apa saja etika yang harus di jaga didepan orang tua kita yang dirangkum dari beberapa sumber. Diantaranya :

1. Jangan Menjadikan Orang tua seperti pembantu

Jangan hendaknya anda menjadikan ayah dan ibu anda layakya pembantu atau tukang masak, jangan makan sebelum ayah dan ibu anda makan, mereka yang baru makan setelah mendapat ijin dari ayah dan ibunya akan hidup dalam kesejahteraan di alam fana dan akherat.

2. Melindungi dan menyayangi orang tua

Seorang putra sejati adalah mereka yang melindungi orang-orang yang kesusahan, menyelamatkan orang-orang yang sengsara, dan bersedekah kepada orang-orang miskin.

3. Menjadi pelindung sanak saudara

Seorang putra sejati adalah orang yang menjadi pelindung dari sanak saudaranya, ia hendaknya seperti Indra dewa hujan yang melindungi dan memelihara kelangsungan hidup di bumi, bagaikan pohon-pohon yang menjadi habitat burung-burung; demikianlah ia hendaknya menjadi sumber kehidupan dari orang-orang seisi rumahnya.

4. Kalau kita sudah mampu jangan biarkan sanak keluarga terlantar

Jika ada orang kaya yang tidak suka membantu sanak saudaranya, bahkan mereka membiarkan keluarganya hidup terlantar dan miskin; orang kaya yang seperti ini sungguh-sungguh berkeadaan hina di hadapan Tuhan.

Ada empat kriteria orang yang patut diajak tinggal didalam rumah anda, diantaranya: 1) seorang kerabat yang menderita; 2) orang bajik yang jatuh sengsara; 3) sahabat yang miskin; 4) adik perempuan yang mandul atau disia-siakan suaminya.

Sedangkan yang tidak patut diajak tinggal bersama adalah: 1) orang yang pemalas; 2) orang yang rakus; 3) orang yang berkepribadian tercela; 4) orang yang licik; 5) orang yang selalu menentang peraturan; 6) orang yang tidak perduli keselamatan orang lain; 7) orang yang tidak tahu kelayakan waktu dan tempat; dan 8) orang yang suka berpakaian tidak senonoh.

Janganlah ragu-ragu untuk mengajak seorang rohaniawan yang suci untuk tinggal dalam rumah anda, seorang guru yang memahami ilmu pengetahuan, siswa yang berbudi luhur, saudara sedarah, kerabat dan sahabat yang berkelakuan baik.

5. Hindari perkataan kasar kepada orang tua

Jika ada orang yang dengan pikiran, perkataan, dan perbuatannya menghianati guru, menghianati ibu dan ayahnya, dosa mereka ini sangatlah besar, bahkan lebih besar dari dosa akibat menggugurkan kandungan.

Baca juga : Mengenal 10 Bagian Rumah Adat Bali dan Fungsinya, apakah itu?

Ibu dan ayah adalah sumber dari kehidupan, sedangkan guru adalah sumber pengetahuan rohani yang mengajarkan hakekat hidup.

6. Wajib menghormati Guru termasuk Guru Rupaka

Guru terlebih dahulu dihormati sebagai penuntun hidup dan kehidupan, sebagai pemberi pengetahuan dan kerohanian, berikutnya hormatilah ibu dan ayah sebagai orang yang melahirkan dan menghidupi secara material.

Janganlah menjawab pertanyaan guru dengan cara bercanda, apabila beliau bersedih, gusar, dan marah, hiburlah dengan kata-kata yang manis menyegarkan.

Janganlah menghina guru jika beliau ada kesalahan, sebab orang yang menghina gurunya akan dijauhkan dari hakekat hidup, berumur pendek dan masuk neraka.

Mereka yang hormat kepada ayah dan ibunya, berkeadaan sama dengan seorang brahmana/spiritualis yang teguh dengan tapanya, kuat menjaga kesucian dan berada pada jalan kebajikan dan kebenaran.

7. Menghormati dan bakti secara bersungguh-sungguh kepada orang tuanya.

Sebab seorang ibu menanggung kewajiban yang lebih berat dari pada bumi, sedangkan seorang ayah berfikir lebih tinggi dari langit, lebih cepat dari angin, dan lebih banyak dari rumput demi kesejahteraan dan keselamatan anak, istri, dan keluarganya. Menyadari itu, seorang anak hendaknya menghormati dan bakti secara bersungguh-sungguh kepada orang tuanya.

Barang siapa bakti tulus kepada orang tuanya dan selalu berusaha untuk menyenangkan serta memuaskan hati mereka, orang tersebut akan terpuji dan menjadi bajik.

Yang tergolong ayah adalah: orang yang memberikan tubuh, yang memberikan hidup (ayah biologis), yang memberi makan, dan yang mengasuh.

Seorang anak hendaknya membuat ayahnya puas, sedangkan kewajiban ayah adalah selalu berusaha untuk mensejahterakan anaknya.

Baik pintar atau bodoh, berprilaku bajik atau jahat, kaya atau miskin; cinta seorang ibu sama dan tidak pernah berkurang.

Seorang ayah, seberapa miskinpun keberadaannya, ia akan selalu berusaha untuk mencari penghidupan untuk anak-anaknya dan berusaha untuk menyenangkan mereka dengan pemberian dan hadiah.

8. Tidak menyia-nyiakan hidup ibunya setelah tua

Seorang anak yang tidak menyia-nyiakan hidup ibunya setelah tua, tidak meninggalkan ibunya, setia dan bakti dengan hati yang tulus, anak yang memperlakukan ibu layaknya Dewa, pasti akan berumurpanjang dan memperoleh ganjaran surga di alam akherat.

Anak yang ditinggal ibunya atau yang mengusir ibunya, anak yang seperti ini seberapapun kayanya adalah orang yang miskin, seberapapun bahagianya adalah orang sengsara, bagi mereka dunia akan menjadi sangat sepi walau berada dalam hiruk-pikuk keramaian.

Oleh karenanya, baktilah pada orang tua bahkan sembahlah mereka dengan ketulusan hati. Jika diminta atau jika tidak diminta sekalipun, tawarkan terlebih dahulu keinginan untuk mengantar kemanapun beliau hendak pergi, jika berkenan antarlah beliau dengan hati yang tulus.

Jika berhadapan dengan orang tua (ayah/ibu), si anak akan kehilangan jiwanya, tapi jika si anak sujud dengan hormat kepada orang tuannya, kembalilah jiwa si anak ketubuhnya.

Jika seorang anak bakti tulus kepada orang tuannya, mereka akan memperoleh empat macam pahala berupa: 1) pujian; 2) hidup bahagia dan panjang umur; 3) teman yang setia dan kekuasaan; 4) jasa dan pertolongan

9. Bersikap santun di lingkungan bermasyarakat

Orang yang santun adalah orang yang menyesuaikan diri dengan aturan norma dan etika yang berlaku dimasyarakatnya; demikian juga hendaknya prilaku disesuaikan dengan umur; perilaku dan umur disesuaikan dengan harta kepunyaan; umur, prilaku dan harta, disesuaikan dengan pakaian dan perhiasan yang dipergunakan. Orang yang mampu menyesuaikan semuanya adalah orang yang berkeadaan sadar.

Hendaknya manusia senantiasa berusaha untuk menyenangkan hati dari semua orang, terutama orang-orang yang sedang kelelahan, orang yang sedang sakit, orang yang terhina dan dikucilkan, orang yang hidup miskin, orang yang sedang ketakutan, orang yang kelaparan, serta orang yang sedang menderita bencana, musibah atau nasib malang.

10. Jangan Bermalas-malasan

Hilangkanlah kemalasan dan keengganan hati, berusahalah untuk belajar prihal kebajikan dan kebenaran dari kitab suci, kitab hukum, norma dan kesusilaan. Berlatihlah kebijaksanaan untuk menjadi manusia bajik dan benar.

Sebab jika tersesat dari kebijaksanaan, sia-sialah kebajikan dan kebenaran yang telah dilakukan, kelak pahala dari perbuatan yang positif tidak akan mungkin diperoleh. Akan halnya orang yang teguh dalam kebijaksanaan, sempurnalah segala perbuatan bajiknya.

11. Jangan Mabuk-mabukan

Jika ingin memperoleh surga hendaknya janganlah minum-minuman keras (termasuk narkoba&obat-obatan terlarang), jangan berbohong, jangan menginginkan pasangan orang (selingkuh), jangan mencuri, jangan menyiksa dan membunuh.

Hendaknya makanlah makanan yang menyehatkan, pakailah pakaian dan perhiasan yang pantas, jangan berfoya-foya dan mabuk-mabukkan, jangan malas dan terlalu banyak tidur, jika masih menginginkan surga.

Baca juga : Rumus Penghitungan Wariga dan Dewasa Ayu Kalender Bali

Nah itu 11 etika anak kepada orang tua yang di kutip dari kitab saramuscaya hindu, semoga bermanfaat.