Tradisi Perang Air Perayaan Sambut Tahun Baru di Gianyar Bali

Tradisi Perang Air di Desa Suwat Gianyar Bali

GIANYAR – Warga Gianyar, Bali, melangsungkan tradisi perang air dalam rangkaian Festival Air Suwat. Adat ini diadakan satu tahun sekali, tepatnya pada perayaan tahun baru.

peristiwa penting di saat pergantian tahun berasa tidak seru bila tidak mengadakan satu acara pesta. Perayaan acara pesta pergantian tahun menjadi tradisi bagi mereka yang selalu dinanti-nantikan kehadirannya.

Beberapa hal yang mereka perlu persiapkan, satu diantaranya kembang api yang nanti akan dihidupkan pas jam 00.00 wita yang membuat langit jadi berwarna. Sesudah rayakan acara pesta, umumnya esok harinya pas pada awal tahun akan dihabiskan dengan pergi berlibur.

Tradisi Perang Air di Desa Suwat Gianyar Bali

Tetapi berbeda hal dengan masyarakat Gianyar, Desa Suwat, mereka akan menghabiskan waktu mereka sepanjang hari dengan melangsungkan tradisi Perang Air atau siat Yeh.

Di Desa Suwat, Gianyar ini mempunyai trik berlainan dalam menyongsong hari baru di setiap tahunnya. Tradisi yang disebut peninggalan nenek moyang mereka ini, memang wajib buat diselenggarakan.

Diadakan tiap hari pertama di awal tahun membuat Adat Perang Air yang punya daya tarik khusus untuk turis asing atau lokal yang ingin liburan ke pulau dewata.

Baca juga : Makepung Lampit, Sebuah Tradisi Makepung di Jembrana Bali

Umumnya sebuah tradisi atau ritus di Bali diadakan saat pergantian tahun Baru Saka yang bersamaan dengan serangkaian perayaan Nyepi. Seperti sebuah tradisi Perang Air atau Siat Yeh yang diadakan di desa Jimbaran Badung, diadakan sesudah perayaan hari Raya Nyepi.

Tradisi Perang Air di Desa Suwat Gianyar Bali

Tapi adat Perang Air di desa Suwat Gianyar ini diadakan tiap pergantian tahun Baru Masehi, hingga tiap tanggal 1 Januari. Anda dapat melihat bahkan juga dapat turut serta langsung untuk ikut rayakan tradisi itu.

Perang Air atau Siat Yeh di Gianyar adalah tradisi unik yang dipercaya sebagai wujud pembersihan diri dari hal-hal negatif yang terjadi di tahun sebelumnya supaya pada tahun yang baru ini diharap tidak menimpa mereka kembali.

Tujuan diadakannya Tradisi Perang Air

Menurut salah satu warga, menjelaskan di awal tahun yang baru wajib untuk mereka melakukan pembersihan pada alam sekeliling dan diri kita supaya dampak negatif yang berada di sekitar lingkungan atau dalam diri sendiri bisa segera dihilangkan agar jadi personalitas yang lebih bagus kembali dari tahun awalnya.

Baca juga : Tari Kecak Bali – Sejarah, Makna dan Filosofi yang Perlu diketahui

Selainnya sebagai simbol untuk bersihkan diri dan sekitar lingkungan, sejarah desa Suwat, kabupaten Gianyar terdapat sumber mata air yang dipercaya sebagai obat dari semua jenis penyakit dan air konsumsi khusus oleh raja-raja pada jaman kerajaan.

Untuk menghargai sumber mata air itu, kami warga Desa Suwat harus mengadakan Tradisi Perang Yeh ini, supaya sumber mata air yang berada di desa mereka terus mengalir’ katanya.