Apa sih Makna Penjor bagi Umat Hindu di Hari Raya Galungan, Simak di sini!

Makna Penjor bagi Umat Hindu

DENPASAR – Makna Penjor bagi Umat Hindu di Hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan merupakan hari raya keagamaan bagi umat hindu di Nusantara, khususnya di Bali. Perayaan hari Raya Galunagn dicirikan dengan pemasangan penjor di depan rumah masyarakat yang beragama hindu.

Lalu, apa itu penjor dan apa sih makna penjor bagi umat hindu? Dikutip dari beberapa sumber, Penjor merupakan simbol dari mewujudkan rasa bakti dan berterima kasih kepada Tuhan.

Penjor ini terbuat dari batang bambu yang melengkung dengan hiasan janur serta dilengkapi dengan hasil-hasil bumi. Biasanya dibuat setinggi 10 meter yang menggambarkan sebuah gunung tertinggi.

Dalam pembuatan penjor batang bambu ini dihiasi dengan berbagai hiasan janur dilengkapi dengan hasil-hasil bumi, seperti; kelapa, janur, buah-buahan, daun-daunan, pala bungkah, tebu, kue, serta kain putih.

Pada saat hari raya Galungan & Kuningan masyarakat hindu Bali akan memasang pejor di depan rumahnya masing-masing. Karena penjor merupakan syarat keagaaman sebagai simbol sebuah Gunung.

Penjor menyimbulkan sebuah gunung yang merupakan stana Tuhan dengan berbagai manisfestasinya. Oleh sebab itu, setiap gunung di Bali dibangun sebuah pura, apakah itu pada puncaknya ataupun lerengnya.

Seperti contoh, adalah Gunung Agung terdapat pura Besakih di lereng Gunung. Karena kondisi yang tidak memungkinkan membangun pura di puncak. Tetapi bila memungkinkan, pura tersebut akan di bangun di puncak gunung, seperti di Gunung Lempuyang.

scure
Source balitripon.com

Tetapi berbicara tentang penjor yang dibuat saat hari raya Galungan menggambarkan simbol Naga Basuki dan bhuwana Agung serta simbol gunung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan.

Unsur – unsur yang terdapat di dalam pembuatan Penjor

  1. Bambu (tiying) dibungkus ambu/kasa, simbol kekuatan Dewa Maheswara
  2. Kain putih kuning, simbol kekuatan Dewa Iswara
  3. Sampian, simbol kekuatan Dewa Parama Siwa
  4. Janur, simbol kekuatan Dewa Mahadewa
  5. Kue (jaja uli +gina), simbol kekuatan Dewa Brahma
  6. Kelapa, simbol kekuatan Dewa Rudra
  7. Pala bungkah, pala gantung, simbol kekuatan Dewa Wisnu
  8. Tebu, sebagai simbol kekuatan Dewa Sambu
  9. Plawa, simbol kekuatan Dewa Sangkara
  10. Sanggah Cucuk, simbol kekuatan Dewa Siwa
  11. Lamak, simbol Tribhuana
  12. Banten Upakara sebagai simbol kekuatan Dewa Sadha Siwa
  13. Klukuh berisi pisang, tape dan jaja, simbol kekuatan Dewa Boga
  14. Ubag-abig, simbol Rare Angon
  15. Hiasan cili, gegantungan, simbol widyadari
  16. Tamiang, sebagai simbol penolak bala atau kejahatan

Pemasangan penjor Galungan biasanya dipasang tepat pada hari penampahan galungan, setelah jam 12 siang. Dengan makna ketika hari raya penampahan galungan kemenangan umat hindu melawan pikiran yang kotor, berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego.

Karena itu pemasangan penjor galungan bisa di simbolkan sebagai kemenangan kebaikan melawan keburukan. Kemenagan melawan pikiran serta sifat-sifat tersebut maka sebagai pertanda kemenangan di pasanglah penjor sebagai simbol “kemenangan”.

Setelah selesai pembuatan penjor, kemudian akan dipasang di depan pekarangan rumah, kantor, ataupun tempat usaha, tepatnya di sebelah kanan pintu masuk, sanggah atau lengkung dari penjor mengarah ke jalan.

Bila pekarangan rumah anda menghadap ke Timur, maka penjor tersebut dipasang di sebelah Selatan. Bagian depan penjor dipasang sebuah sanggah cucuk setinggi sekitar 1.5 meter sebagai perlambang Ardha Candara. Sanggah cucuk ini merupakan sebuah sanggah bambu yang bagian bawah segi empat atapnya melengkung setengah lingkaran.

Baca Juga : Arti Nama Wayan Made Nyoman Ketut, Simak Asal-usul Nama Orang Bali

Bentuknya seperti bulan sabit, sedangkan pada ujung penjor (ujung bambu) dipasangi sebuah sampian penjor lengkap dengan bunga, porosan, kwangen, sesari 11 uang kepeng. …. SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN & KUNINGAN UMAT HINDU..