Sejarah Pura Tanah Lot dan Ular Suci Tanah Lot Bali. Semua orang mungkin tidak asing lagi dengan nama Pura Uluwatu dengan daya tarik yang dimilikinya bukan hanya panorama menakjupkan dari sebuah pura yang berdiri di atas bongkahan batu karang dan matahai terbenamnya. Tapi juga mengenai kehadiran ular suci yang kabarnya di percaya sebagai penjaga pura tanah lot bali ini
Ular-ular ini berada di dalam sebuah Goa dekat Pura Tanah Lot. Jika berkunjung ke pura tanah lot ini, kita akan dapat melihat langsung ular-ular ini. Dikutip dari beberapa sumber, Buat anda yang ingin tahu dengan cerita mengenai keberadaan ular suci penjaga Tanah Lot Bali ini. Silahkan baca langsung berikut ini.
Baca Juga : Budaya dan Tradisi di Bali yang Jadi Daya Tarik Wisatawan, Apa saja itu?
Sejarah Pura Tanah Lot
Kehadiran ular suci ini benar-benar berhubungan dengan sejarah pembangunan Pura Tanah Lot, yakni: saat Dang Hyang Nirartha melakukan perjalanan spiritual ke Bali pada era ke-15 masehi. Dang Hyang Nirartha sebagai seorang pendeta suci yang datang dari Pulau Jawa. Beliau tiba ke Bali untuk menyebarkan ajaran Agama Hindu.
Dikisahkan diperjalanan beliau di Pulau Bali dengan menginjakkan kakinya di kawasan tanah lot. Beliau melihat batu besar di pesisir pantai yang berada di Desa Beraban Tanah Lot.
Pada waktu itu yang berkuasa di pulau Bali ialah Raja Dalem Waturenggong. Beliau benar-benar menyambut baik dengan kehadiran dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan tugasnya, hingga penyebaran agama Hindu sukses sampai ke penjuru – penjuru desa yang berada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, diceritakan Dang Hyang Nirartha, menyaksikan cahaya suci dari arah laut selatan Bali. Karena itu Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari cahaya itu. Tiba beliau dalam suatu pantai di desa yang namanya desa Beraban Tabanan.
Saat Dang Hyang Nirartha menyaksikan kemegahan pantai di desa Braban Tabanan Bali, Dang Hyang Nirartha putuskan jika lokasi pantai benar-benar pas untuk lokasi pura suci untuk dewa laut.
Kemudian beliau putuskan untuk berhenti untuk melakukan meditasi dan mendapat perintah gaib untuk membangun sebuah pura yang sekarang bernama Pura Tanah Lot.
Baca juga : Mengenal Panca Sradha Sebagai Keyakinan Dasar Umat Hindu
Sejarah Ular Suci Penjaga Tanah Lot Bali
Pada waktu itu desa Beraban diperintah oleh Bendesa Beraban Sakti, yang paling menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha tentang ajaran agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut kepercayaan monotheisme.
Dang Hyang Nirartha lakukan meditasi di atas batu karang yang seperti wujud burung beo yang sebelumnya ada di daratan. Dengan berbagai langkah Bendesa Beraban ingin menyingkirkan keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Kamudian untuk melindungi meditasinya Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kemampuan spiritual. Sampai sekarang Batu karang itu diberi nama Tanah Lot yang maknanya batu karang yang ada di tengah lautan.
Lalu, selendang beliau yang warna hitam putih berubah wujud menjadi seekor ular dan ditugaskan sebagai penjaga Pura Tanah Lot ini. Kehadiran ular – ular ini benar-benar disucikan sampai saat ini oleh warga Hindu.
Seperti yang dikisahkan di atas, ular suci ini mempunyai warna hitam dan putih seperti warna selendang dari Pendeta Suci. Ular ini berada didalam goa yang berada di pinggir bawah pura.
Ular ini namanya latin “Bungarus Candidus” yakni spesies ular yang beracun dan disebutkan toksinnya lebih beresiko dari Ular Cobra.
Menurut cerita yang tersebar, berdoa sambil sentuh ular-ular suci konon doa-doa kita bisa terkabulkan.
Tetapi, tentu saja saat mendekati ular-ular suci ini harus ditemani oleh masyarakat yang jaga di situ. Untuk menghindar beberapa hal tidak yang diharapkan, kita seharusnya tidak melakukan tindakan asal-asalan saat mendekati ular-ular di Tanah Lot.