1,18 Triliun Untuk Pemulihan Pariwista Bali Telah disiapkan oleh Pemerintah Pusat

Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional OJK

Triponnews.com – Untuk mendukung pemulihan pariwisata bali, mentri keuangan sri mulyani menyiapkan dana 1.18T dari total dana global dana hibah sebesar 3,3 triliun.

Akibat dampak covid-19 membuat sektor pariwisata lumpuh total, dana 1.18triliun di anggarkan untuk 9 kabupaten di Bali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa, Bali sendiri akan mendapat Rp 1,18 triliun untuk 9 kabupaten/kota. Karena bali paling besar terkena dampaknya. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan oleh sektor usaha pariwisata.

Baca Juga : Bangkitkan Pariwisata Bali, 20 Daftar Event Bakal Digelar di Bali Sepanjang 2021

“Di ujarkannya dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional OJK, Jumat (9/4) ” Karena memang Bali adalah salah satu yang paling dalam terpengaruh pandemi. Jadi kita memberikan setelah kita mendengar aspirasi dari hotel, restoran dan akomodasi, horeka ini yang paling terkena dahsyat dari pandemi,”

Selain dana hibah, Menteri keuangan Sri Mulyani juga mengatakan telah menganggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung sektor pariwisata di Bali.

1,18 Triliun Untuk Pemulihan Pariwista Bali Telah disiapkan oleh Pemerintah Pusat

Ada 9 kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali yang mendapat DAK ini. Berdasarkan data Kementerian Keuangan total DAK yang diberikan mencapai Rp 107,65 miliar yang dialokasikan untuk pariwisata, jalan dan non fisik.

Secara rinci dari total DAK tersebut, sebesar Rp 21,08 miliar akan dialokasikan untuk DAK Fisik Bidang Pariwisata. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan amenitas kawasan pariwisata dan pembangunan atraksi sebagai daya tarik.

Baca Juga : Pembukaan Pariwisata Bali; Nusa Dua, Sanur, dan Ubud sebagai pilot project

Sementara itu sebesar Rp 77,74 miliar akan dialokasikan untuk DAK Fisik Bidang Jalan. Dana tersebut akan akan digunakan untuk mendukung pariwisata melalui penanganan ruas jalan di lokasi atau menuju lokasi prioritas DAK bidang pariwisata.

Terakhir, sebanyak Rp 8,82 miliar akan dialokasikan untuk DAK Non Fisik Pariwisata. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas tata kelola dan kualitas pelayanan di destinasi pariwisata.

Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional OJK

Selain dana juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku usaha pariwisata serta dukungan operasional nonrutin Tourist Information Center termasuk juga untuk sistem informasi pariwisata, konten promosi multimedia dan peta wisata.

“Semuanya sebesar jumlah yang diberikan untuk bisa meningkatkan kemampuan atau menambah daya tahan dari sektor yang terpukul,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pulau Dewata yang dipimpinnya mampu mendatangkan sekitar 6,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau sekitar 39 persen dari total kunjungan nasional. Dari angka itu, kontribusi terhadap devisa nasional sekitar 29 persen.

Sedangkan dari jumlah wisatawan domestik, Koster menyebut terdapat sebanyak 10,5 juta kunjungan. Dengan begitu, Bali telah dikunjungi hampir 17 juta orang setiap tahunnya.

Baca juga : Dukung Bangkit Pariwisata Bali, Sandiaga Membuka Ajang Millionaire Race 2

“Jadi ekonomi Bali bergantung pariwisata, ketika pariwisata normal tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Bali 6,5 persen di atas ekonomi nasional,” ungkapnya.

Wayan Koster menambahkan, Bali membutuhkan dukungan pemerimtah lantaran pendapatan pariwisata terbesar ada di Bali.

“Pemerintah bersama DPR itu bijak kalau ada keberpihakan kepada Bali, artinya tidak overall, tapi ada keberpihakan Bali, karena terbesar pariwisata ada di Bali. Jangan kalau sulit habis manis sepah dibuang, itu ibaratnya,” pungkasnya.