Acara Pembukaan PKB XLIII Tahun 2021
Masing-masing perwakilan dari 9 kabupaten/kota se-Bali akan menampilkan kepiawaian dan kemampuan membawa bermacam pergelaran seni classic. Seperti gambuh, gambang, wayang wong, gamelan, topeng, wayang kulit, dan lain-lain.
Menggambarkan keanekaragaman dan kekayaan budaya nusantara dan negara sahabat. Diperlihatkan juga pergelaran seni virtual dari Papua, tari adat Paser dari Propinsi Kalimantan Timur, sampai tari classic India.
Sugiartha menjelaskan, PKB kali ini bertemakan Purna Jiwa : Prananing Wana Kerthi.
Maknanya, jiwa paripurna napas pohon kehidupan yang mempunyai makna yang sangat dalam di antara jalinan manusia dengan alam.
“Memuliakan pohon/ rimba sebagai simfoni keserasi semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang mahasempurna,” tutur dia.
Sughiarta menjelaskan, 73 acara utama akan hadir pada ajang PKB ini yang akan mengikutsertakan 10 ribu seniman dari komunitas dan sekaa unggulan dari semua kabupaten/kota se-Bali, termasuk delegasi luar negeri.
Jadwal terbagi dalam 43 jenis Rekasadana (Pergelaran); 3 jenis Utsawa (Parade); 13 Wimbakara (Lomba); 2 Kandarupa (Pameran); 6 aktivitas Kriyaloka (Lokakarya); dan 6 topik Widyatula (Sarasehan).
Baca Juga : Pesta Kesenian Bali 2021 Digelar Secara Online & Offline
“Khusus untuk Widyatula atau sarasehan, berbeda dengan PKB beberapa tahun lalu yang cuma diselenggarakan 1x, untuk tahun 2021 diadakan 6x. Semua judul merepresentasikan topik khusus PKB ke-43 berkenaan usaha menjaga dan merawat lingkungan supaya sustainable atau berkepanjangan,” ungkapkan ia.
Jadwal Widyatula (sarasehan) ini mendatangkan pembicara yang mumpuni di bidangnya dari Bali dan luar Bali.
Seperti: Prof Dr Yasraf Amir Piliang MA, Prof Dr I Made Bandem MA, Didik Nini Thowok, Dr Tisna Sanjaya SSn MA, Nyoman Erawan, Popo Danes, Yori Antara, Dr Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana SSn MSi, Eddy Hasby, Hasan Aspahani, dll.
