Aksi Demo Penolakan Konggres APJII di ITDC Benoa di Bubarkan Warga

Aksi Demo Penolakan Konggres APJII di ITDC Benoa di Bubarkan Warga

BADUNG. Aksi Demo Penolakan Konggres APJII di ITDC Benoa di Bubarkan warga. Tindakan demonstrasi damai yang diadakan oleh organisasi massa Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali di perempatan kawasan ITDC Kelurahan Benoa Kuta Selatan, pada Jumat 11 Juni 2021 berlangsung ricuh.

Pasalnya demonstran yang sejumlah 50 peserta ini hampir bentrok dengan warga. Sebelumnya, tindakan demonstrasi organisasi masyarakat PGN Bali itu sebagai aksi penolakan rencana kongres oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Aksi demo ini dikoordinasi oleh Panglima PGN Komando Wilayah Bali yaitu Gus Yadi.

Dalam aksi demo damai itu, organisasi masyarakat PGN Bali sempat berseteru dan hampir bentrokan dengan pengendara jalan. Karena, warga pemakai jalan merasa jalannya terganggu ke arah kawasan hotel ITDC.
Tetapi untung, kericuhan berkurang karena cepat diatasi aparat kepolisian Polsek Kuta Selatan yang mengantisipasi di seputaran lokasi demo.

Menurut, koordinator PGN Bali Komando Daerah Bali, Gus Yadi memperjelas jika organisasi masyarakat PGN Bali tidak sedang melemahkan ekonomi Bali. Tetapi justru mengadakan aksi damai dari jam 09.15 WITA – jam 09.45 WITA sebagai bentuk support supaya perekomian Bali pulih kembali. Tetapi pada realitanya ada warga yang tidak memahami dengan arah demonstrasi itu.

Tujuan Aksi Demo Penolakan Konggres APJII

“Saya tidak mempermasalahkan warga menolak tindakan kami. Saya kira itu biasa-biasa saja. Sebab bisa jadi warga tidak memahami dengan tindakan kami. Sebetulnya tindakan kami itu wujud kecintaan pada ekonomi Bali,” ungkap Gus Yadi kepada wartawan.

Dipertegas Gus Yadi, jika PGN Bali tidak menolak ada aktivitas kongres APJII di Bali. Tetapi PGN cuman minta untuk menunda waktunya karena sekarang ini sedang Covid-19.

PGN meminta untuk menunda sesudah pemerintahan buka pariwisata Bali. Karena jika terjadi cluster baru dalam aktivitas konferensi itu jadi rugi untuk Bali. Mengakibatkan pariwisata Bali bukanya diundur kembali.

“Maka konferensi APJII akan diadakan sepanjang 4 hari, yaitu 29 Juni sampai 2 Juli di salah satunya hotel di ITDC. Undangan 500 orang . Maka dapat ditegaskan yang datang lebih dari 500 orang. Tentu ada yang tiba dengan staff,” ungkapkan Gus Yadi.

Baca Juga : Pembukaan Pariwisata Bali tergantung intruksi Presiden, Penjelasan Uno

Yang terjadi kebalikannya kata Gus Yadi, pihaknya telah memeriksa ke Polisi berkaitan acara konferensi itu. Tetapi rupanya tidak ada ijin. Selanjutnya jika nanti APJII masih tetap memaksakan terus melangsungkan konferensi itu karena itu PGN Bali akan melapor polisi.

“Pantas diingat, tidak boleh buat Bali bali menjadi zone merah kembali karena keramaian yang berpengaruh pada penyebaran Covid 19. Silahkan kita bersama kontrol penyebaran Covid-19 untuk mewujudkan Bali bebas dari wabah Covid-19,” pungkasnya.

Masalah ada tindakan demonstrasi ini dibenarkan oleh Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Yusak Agustinus Sooai. Menurut dia tindakan demonstrasi tidak berlangsung lama dan demonstran bubar sesudah berseteru dengan warga.
“Demonstrasi tidak berjalan lama. Tetapi saya tidak memahami apa yang mereka demonstrasikan telah disetop masyarakat,” ungkapkan Kompol Yusak singkat.