DENPASAR – Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Ditarget Rampung 2023. PT Brantas Abipraya (Persero) bekerja sama dengan Pelindo dalam proyek pengembangan Pelabuhan Benoa di Bali. Kerjasama ini sebagai usaha dari Brantas untuk berkontribusi pada pembangunan di Indonesia.
“Kami sudah mengawali pengerjaan ini sejak pertengahan tahun ini (Juni, 2021) dan ditarget selesai sampai periode pemeliharaan pada 2023 kedepan.
Pengerjaan pengembangan Pelabuhan Benoa ini bisa ikut menaikkan pelayanan pariwisata nasional,” tutur Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam info tertulis, dikutip dari detik Selasa (21/12/2021).
Anas menjelaskan, Brantas Abipraya dipercayai Pelindo untuk mengerjakan Desain dan Build Pekerjaan Revetment dan Retaining Wall Tempat Pengembangan 1. Revetment ialah berbentuk susunan perlindungan yang dibuat sebagai penahan gempuran gelombang yang berperan sebagai proteksi pada tempat pelabuhan.
Hal tersebut berperan untuk perkuat pinggir area pelabuhan supaya tidak terkikis karena ombak, dan diharapkan dengan selesainya pembuatan ini bisa menghindari ada pengikisan pinggir area pelabuhan.
“Pembangunan pengembangan Pelabuhan Benoa yang dikerjakan Brantas Abipraya ini dikerjakan sepanjang 350 hari kalender untuk periode waktu pelaksanaan dan 354 hari kalender untuk periode waktu perawatan.
Masuk menjadi satu diantara Proyek Strategis Nasional (PSN), Pelabuhan Benoa sudah masuk ke Program Pengembangan Superhub sama sesuai instruksi Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 109 tahun 2020 mengenai Perubahan Ke-3 atas Ketentuan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan PSN,” ucapnya.
Baca juga : Presiden Jokowi Tinjau Infrastruktur Akses Menuju Tempat KTT G20 Bali
Pihaknya percaya Brantas Abipraya bisa menuntaskan project ini on time dengan memprioritaskan kualitas kualitas, pelayanan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
“Ya, K3 selalu jadi fokus utama khusus dalam penerapan proyek kami, apa lagi ketika wabah ini, implementasi disiplin prosedur kesehatan selalu dilaksanakan buat memperhitungkan penebaran COVID-19 di beberapa proyek Brantas Abipraya.
Cara penangkalan digerakkan misalnya dengan selalu mengawasi kesehatan beberapa tenaga kerja di project, memantau dengan program AYO SEHAT yang sudah kami bangun tahun 2020, untuk mengetahui tingkat resiko terjangkit COVID-19,” potong Anas.