Banyak Masalah, DPR Meminta Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPPK

Banyak Masalah, DPR Meminta Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPPK

NASIONAL – Banyak Masalah, DPR Meminta Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPPK. Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, minta pemerintah tunda pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 1 untuk guru honorer karena timbulnya berbagai permasalahan dalam prosesnya.

“Kami minta supaya rencana pengumuman hasil seleksi PPPK untuk Guru Honorer Tahapan I hari Jumat (24/9) baiknya diundur sampai ada kejelasan besaran tambahan point afirmasi untuk para guru honorer dalam seleksi-seleksi seterusnya,” kata Syaiful Huda dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi, Nadiem Makarim, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/9).

Huda menerangkan seleksi PPPK tahap I untuk 1.000.000 guru honorer munculkan pelbagai permasalahan yang diprotes sebagian besar guru di Indonesia.

Banyak Masalah, DPR Meminta Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPPK

Menurutnya, berbagai persoalan itu salah satunya kesimpangsiuran standard proses terkait agenda dan peralatan yang dikeluarkan pelaksana pusat.

“Keadaan itu berpengaruh banyak peserta tidak bisa ikuti ujian seleksi PPPK dan ketidaksamaan perlakukan ke peserta ujian karena peraturan yang tidak stabil,” katanya.

Persoalan ke-2 , menurutnya, tidak selarasnya kisi-kisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Tehnologi untuk dipelajari guru honorer, sebelum ikut seleksi dengan materi soal yang diujikan. Hal tersebut, menurutnya, menyebabkan persiapan tehnis yang sudah dilakukan guru honorer peserta seleksi PPPK tidak banyak berarti.

Simak juga : Dampak Buruk Curhat di Media Sosial dan Tips yang harus dilakukan

“Karena kisi-kisi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Tehnologi untuk bahan latihan untuk para guru sebelum ikut penyeleksian, benar-benar jauh melenceng dari materi soal yang diujikan ke peserta PPPK. Mengakibatkan banyak yang berasa kisi-kisi itu mubazir,” ucapnya.

Dia menerangkan, rasio tingkat kesusahan soal dalam jumlahnya sekitar 100 soal dengan waktu durasi 120 menit, juga jauh dari kata proporsional.

Tingkat Kesulitan Soal Test

Hal tersebut menurutnya, terutama untuk beberapa soal dengan pendekatan high order thinking skills (HOTS) yang memerlukan waktu lebih untuk penalaran.

“Bentuk masalah semacam itu belum akrab untuk peserta, khususnya peserta ujian dengan umur tertentu hingga memunculkan kesusahan yang membuat mereka tidak berhasil menuntaskan beberapa soal yang diujikan,” katanya.

Dia mengatakan berbagai kesulitan itu merepotkan sebagian besar guru honorer peserta seleksi PPPK tahap I, mengakibatkan mereka pesimis lolos seleksi jadi PPPK.

Karenanya ia berharap berbagai kesulitan itu dicarikan jalan keluarnya terlebih dahulu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Tehnologi dengan pihak terkait. Dan yakinkan dahulu penawaran jalan keluar untuk para guru honorer yang kesulitan dalam ikuti PPPK.

“Apa berbentuk ada jaminan tambahan point afirmasi, jaminan untuk guru honorer dengan umur tertentu untuk langsung bisa lolos seleksi atau jalan keluar lain sebelum umumkan hasil seleksi PPPK tahap I,” ucapnya.

Simak juga : 8 Cara Mengajari Anak TK Membaca yang Cepat, Efektif dan Menyenangkan

Huda mengingatkan bila seleksi PPPK untuk sejuta guru honorer sebagai perlakuan afirmatif yang perlu dilaksanakan pemerintahan untuk menuntaskan kedaruratan guru di Indonesia. Karena itu prinsip harus jadi pegangan untuk menjadi referensi peraturan turunnya, terhitung proses penerapan seleksi PPPK untuk guru honorer.

Dia memperjelas, Komisi X DPR tidak lelah untuk selalu menyuarakan dan lakukan pendampingan untuk para guru honorer untuk memperoleh perlakukan layak dari negara.