Sri Mulyani, Devisa Pariwisata Sama Besarnya dengan Devisa Kelapa Sawit

Devisa Pariwisata Sama Besarnya dengan Devisa Kelapa Sawit

NASIONAL – Devisa Pariwisata Sama Besarnya dengan Devisa Kelapa Sawit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ajak semua stakeholder bersama-sama memulihkankan sektor pariwisata.

Karena, devisa sektor parivisata ini sama besarnya dengan devisa dari ekspor komoditas unggulan Indonesia, baik batubara atau kelapa sawit.

“Mari kita bersama-sama, karena sektor pariwisata ialah sektor yang bahkan juga saat sebelum Covid-19 pernah ingin menunjukkan sebagai sektor yang dapat men-generate devisa yang sama besarnya seperti yang sudah dilakukan oleh komoditas,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Parekraf, Senin (27/9/2021).

Bendahara negara mengatakan, devisa yang sama besarnya dengan sektor komoditas itu hampir terwujud saat sebelum pariwisata terimbas wabah Covid-19.

Simak juga : Pusat Rencana Buka Pariwisata Bali Oktober, Semoga Tidak Frank lagi

Karena itu, penanganan wabah Covid-19 jadi fokus utama pemerintah dalam menggeliatkan kembali sektor yang sedang mati suri saat ini.

Devisa Pariwisata angkanya cukup besar

Menurutnya, beberapa wisatawan asing atau nasional akan kembali berkunjung jika tempat wisata yang didatanginya aman, nyaman, dan tidak bawa resiko penyebaran virus ke keluarga.

“Wisatawan tentu tidak akan kembali lakukan aktivitas tourism sebelum mereka mendapatkan kejelasan jika mereka dapat menuju ke tujuan pariwisata secara nyaman dan aman.

Karena itu membangkitkan sektor pariwisata yang menjadi fokus utama, tetapi tak berarti kami abai pada wabah,” sebut Sri Mulyani.

Sri Mulyani menerangkan, sekarang ini momen yang pas untuk memulihkan sektor pariwisata ingat penjuru dunia lakukan hal sama, yaitu memancing ketertarikan wisatawan untuk berwisata.

Pemerintahan telah memberikan insentif ke sektor pariwisata. Tahun ini saja, pemerintahan membagikan dana sekitar Rp 7,67 triliun untuk memberikan dukungan kawasan vital pariwisata nasional, ekowisata, dan pelatihan SDM pariwisata.

Apa lagi wabah Covid-19 varian Delta sanggup ditangani dari puncaknya pada bulan Juni 2021. “Kami lewat bujet siap untuk memberikan dukungan supaya sektor pariwisata di Indonesia dan perekonomian Indonesia keseluruhannya dapat bangkit.

Instrument yang dapat kita pakai dalam APBN mulai dari insentif pajak, bahkan juga pembayaran listrik abonemennya dijamin pemerintah, s/d berbelanja melalui pusat dan wilayah,” tandas Sri Mulyani.

Baca juga : Pemegang Visa Kunjungan dibolehkan ke Indonesia lewat Ngurah Rai