Terbukti Work fom Bali tingkatkan kunjungan wisatawan naik 30%

Terbukti Work fom Bali tingkatkan kunjungan wisatawan naik 30%

Terbukti Work fom Bali tingkatkan kunjungan wisatawan naik 30%. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan, ada peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali semenjak program Work from Bali (WFB) digerakkan kementeriannya sejak Januari kemarin.

Sebelumnya Sandiaga menyebutkan kemauannya untuk berkantor di Bali buat menyaksikan dan rasakan langsung rekondisi pariwisata di propinsi Bali.

Baca juga : Work from Bali untuk PNS Pusat akan Membantu Prekonomian Bali

“Berkantor di Bali dalam beberapa hari setiap bulan. Ini berkantor betul ya, bukan berkunjung, tetapi berkantor,” sebut Sandiaga bulan januari lalu.

Keberhasilan program work from Bali di sampaikan Sandiaga Uno pada saat mendatangi acara promosi kampanye #RinduLabuanBajo di Jakarta, Minggu (30/5/2021).

Dia menjelaskan jika WFB ( work from Bali ) pada bulan Januari itu berbuah hasil. “Kami mulai (WFB) dari Januari dan kami menyaksikan ada kenaikan efektifitas dari kerja kita untuk menghidupkan pariwisata di Bali.

Terbukti Work fom Bali tingkatkan kunjungan wisatawan ke Bali yang semula kunjungan 2.000-2.500 saat ini telah capai 7.000-7.500, jadi ada 3x lipat kenaikannya,” ucapnya dalam info resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Terbukti Work fom Bali tingkatkan kunjungan wisatawan

Work from Bali tidak ada tambahan bujet. Sandiaga menambahkan, kenaikan jumlah wisatawan itu tidak dibarengi tambahan bujet. “Dalam bujet tidak berubah . Maka ini yang memikat. Jika kita dapat lakukan efektivitas, malah tidak menambahkan bujet, tetapi mengerjakan realokasi bujet yang telah ada,” tuturnya.

Menurut Sandi, hal tersebut ialah wujud penyesuaian di tengah-tengah wabah lewat peraturan pemerintahan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan on time.

WFB difasilitasi negara untuk sekitaran 25 % aparatur sipil negara (ASN) di bawah koordinasi Kemenko Sektor Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Kemenko Marves mengomandoi tujuh kementerian, diantaranya Kemenparekraf.

Baca juga : Pariwisata Digital Nomad bisa tingkatkan ekonomi Bali saat pandemi

Selanjutnya, program WFB akan dijalankan di Nusa Dua. Selain urusan perusahaan BUMN Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), kawasan itu lebih mudah untuk dipantau.

Menurut Kompas.com, alasan Nusa Dua diputuskan, diantaranya ialah semua bidang pariwisata di situ telah tersertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability), SDM yang siap, dan ada service end-to-end terpadu.